Setahun Program Kartu Prakerja, Survei Membuktikan 88% Ketrampilan Meningkat

- 19 Maret 2021, 09:19 WIB
Setahun Program Kartu Prakerja, Survei Membuktikan 88% Ketrampilan Meningkat
Setahun Program Kartu Prakerja, Survei Membuktikan 88% Ketrampilan Meningkat /Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Kabinet RI

KABAR BESUKI - Kartu Prakerja genap setahun, merupakan gagasan dari Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo untuk memajukan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Program Kartu Prakerja bertujuan meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing sekaligus untuk mendorong kewirausahaan.

Gagasan ini berasal dari keresahan bahwa masih banyak angkatan kerja Indonesia yang belum terserap dan juga adanya skill cap dalam lingkungan pekerjaan. Dipayungi oleh peraturan Presiden dan peraturan Menko Perekonomian, program Kartu Prakerja dimulai pada 17 Maret 2020.
 
Hadir di tengah-tengah pandemi program kartu prakerja harus beradaptasi menjadi program semi bantuan sosial tanpa mengurangi tujuan awalnya.
 
"Program ini merupakan gagasan, dengan program semi bansos 5,5 juta orang yang terpilih dan serapan anggaran tahun lalu 19,98 triliyun atau 99,9% dari 20 triliyun. Pesertanya mulai dari perempuan, disabilitas, dari daerah tertinggal dan dengan pendidikan SD, SMP, lansia dan bahkan pekerja migran Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.
 
"Dari survei yang ada, 88% ketrampilannya meningkat. Ini yang kita harapkan. Nanti kalau kita sudah berada di titik yang normal kembali, dan pandemi sudah bisa teratasi, semakin banyak peluang-peluang baik peluang kerja, peluang berwirausaha akan semakin banyak," tutur Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dalam pidato di Istana.
 
Dilansir Pikiran Rakyat dari data pendaftar Kartu Prakerja, awal program, pendaftar hanya ada 15 orang. Akan tetapi sampai saat ini pemerintah membuka sampai 14 gelombang dengan total pengajuan 55,6 juta. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 88,9% dari peserta merasa ketrampilan kerjanya meningkat.
 
Presiden Jokowi juga mengatakan dengan penggunaan Kartu Prakerja, para pekerja atau buruh yang terkena PHK yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja bisa mendapat manfaat oelatihan dan insentif.
 
Presiden Jokowi menegaskan bahwa  program Kartu Prakerja sejatinya disiapkan bagi seluruh elemen masyarakat serta pegawai yang terkena PHK perusahaan.
 
Bagi masyarakat program ini sangat membantu dalam mengatasi kesulitan ekonomi di tengah-tengah pandemi. Perolehan skil yang didapat dapat diaplikasikan langsung ke dalam dunia kerja.
 
Namun dalam programnya masih banyak masyarakat yang mendaftar Kartu Prakerja namun gagal dan harus menunggu lagi gelombang selanjutnya. 
 
Namun bagi mereka yang sudah lolos dan selesai langsung mengaplikasikan skilnya di dunia usaha.
 
"Ya dengan adanya Kartu Prakerja ini sangat membantu di tengah pandemi yang sulit sekali mencari kerja karena skil yang dimiliki juga kurang, setelah mengikuti program latihan hasilnya sudah bisa terlihat dan bisa diaplikasikan langsung saat bekerja," ujar koiri warga Desa Tegaldlimo.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Terkini