Harga Emas Kembali Mengalami Peningkatan Sebesar 6,3 Dolar AS dalam 4 Hari Berturut-turut

- 11 Mei 2021, 07:43 WIB
Ilustrasi Emas
Ilustrasi Emas /Pixabay/Peggy_Marco/free-photos

KABAR BESUKI - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Senin, 10 Mei 2021 waktu Amerika Serikat (Selasa, 11 Mei 2021 waktu Indonesia), memperpanjang reli dalam empat hari berturut-turut.

Ini merupakan catatan rekor setelah angka pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan membebani dolar dan mendorong ekspektasi suku bunga acuan rendah pada minggu lalu.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, harga emas berjangka mengalami kenaikan sebesar 15,6 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.831,30 dolar AS pada Jumat, 7 Mei 2021 setelah melambung sebesar 31,4 dolar AS atau 1,76 persen menjadi 1.815,70 dolar AS pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Berbelasungkawa Atas Wafatnya Ustadz Tengku Zulkarnain: Masih Tetap Tak Percaya Covid-19?

Angka tersebut meningkat sebesar 8,3 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784 dolar AS pada Rabu, 5 Mei 2021.

"Jumlah pekerjaan AS yang mengecewakan akhirnya memicu putaran short-covering algoritmik," kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali pada Senin, 10 Mei 2021 waktu setempat.

Kembalinya discretionary capital yang mengalir ke emas bersamaan dengan permintaan fisik yang kuat dari China dan India sebelum terjadinya penguncian (lockdown) mendukung menguatnya komoditas logam mulia secara keseluruhan.

Baca Juga: Fadli Zon Ucapkan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Ustadz Tengku Zulkarnain, Kenang Beliau Sebagai Seniman dan Da’i

Data payrolls non-pertanian AS pada Jumat, 7 Mei 2021 menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada April lalu sehingga mendorong dolar turun ke level terendah selama lebih dari dua bulan.

Hal ini menyebabkan emas menjadi lebih murah bagi pemegang komoditas mata uang lainnya.

Indeks dolar AS yang mengukur tingkat greenback terhadap enam mata uang lainnya tercatat mencapai level terendahnya selama 2,5 bulan terakhir.

Baca Juga: Menko Luhut Tegaskan Pembangunan Infrastruktur di Bali Tetap Berjalan Meski di Tengah Pandemi

Angka pekerjaan yang lebih rendah dari prediksi mengganggu ekspektasi investor akan pemulihan terbesar sepanjang sejarah ekonomi dunia dan bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin akan memperketat kebijakan lebih awal dari prediksi sebelumnya.

Bank Sentral AS juga telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah hingga tingkat inflasi dan lapangan pekerjaan meningkat.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi peluang terjadinya kerugian jika memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, Kerabat Akui Tak Terkejut Karena Tingginya Mobilitas Beliau

"Apa yang hilang dari kenaikan harga baru-baru ini dan akan dibutuhkan untuk menghidupkan kembali reli adalah partisipasi para pencari aset (safe-heaven)," kata analis Cartsen Menke, Julius Baer.

Adapun harga perak untuk pengiriman Juli mengenai kenaikan sebesar 1,5 sen atau 0,05 persen menjadi 27,492 dolar AS per ounce pada saat penutupan.

Sementara harga platinum untuk pengiriman Juli tercatat naik sebesar 11 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.265,50 dolar AS per ounce pada saat penutupan.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x