Syahrul bahkan mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang rajin mengimpor gandum sehingga ketika harga gandum naik, ia tak setuju untuk membelinya.
“Kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum dan sagu,” ucapnya.
Baca Juga: Resep Mie Instan Spesial Tanpa Mahal, Cocok untuk Anak Kost di Tanggal Tua
Lebih lanjut, Syahrul mengatakan bahwa masalah tidak hanya berasal dari gandum, melainkan juga tersendatnya pasokan pupuk ke Indonesia yang mana saat ini Indonesia juga menjadi importir pupuk Rusia maupun Ukraina.
Untuk masalah ini, Syahrul meminta masyarakat untuk memanfaatkan pupuk organic. Sebab, adanya konflik tersebut bakal membuat harga pupuk menjadi mahal sehingga pemerintah bakal mengurangi pupuk subsidi.***