Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat dalam Waktu Dekat, Menteri Pertanian: Maafkan Saya

- 9 Agustus 2022, 14:15 WIB
Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat dalam Waktu Dekat, Menteri Pertanian: Maafkan Saya.
Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat dalam Waktu Dekat, Menteri Pertanian: Maafkan Saya. /Ilustrasi/Pixabay/RitaE

KABAR BESUKI – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa harga mie instan akan naik 3 kali lipat dalam waktu dekat.

Kenaikan harga mie instan ini menurut Syahrul Yasin Limpo disebabkan karena dampak perang antara Rusia dan Ukraina.

Ketergantungan impor komoditas yang dihasilkan oleh negara yang berkonflik tersebut bakal membuat kenaikan harga produk di dalam negeri.

Mentan Syahrul menjelaskan saat ini pasokan gandum Ukraina yang menjadi bahan baku pembuatan mie instan mengalami masalah, bahkan menurutnya saat ini terhadap kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar negara.

“Besok harganya (mie instan) 3 kali lipat, maafkan saya, saya bicara ektrem saja ini,” kata Syahrul seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Direktorat Tanaman Pangan Kementan.

Baca Juga: 4 Alasan Mie Instan Tidak Boleh Dikonsumsi Setiap Hari, Bisa Akibatkan Sakit Kronis

Kendati demikian, Syahrul mengatakan bahwa ketersediaan gandum di dunia sebetulnya masih ada, akan tetapi harganya menjadi mahal.

“Ada gandumnya, tapi harganya mahal banget,” ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, hal ini memang bukanlah tantangan yang kecil sehingga pemerintah daerah perlu meningkatkan produktivitas pertanian sehingga dampak yang bakal dialami dari adanya konflik global tidak terlalu parah.

Syahrul bahkan mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang rajin mengimpor gandum sehingga ketika harga gandum naik, ia tak setuju untuk membelinya.

“Kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum dan sagu,” ucapnya.

Baca Juga: Resep Mie Instan Spesial Tanpa Mahal, Cocok untuk Anak Kost di Tanggal Tua

Lebih lanjut, Syahrul mengatakan bahwa masalah tidak hanya berasal dari gandum, melainkan juga tersendatnya pasokan pupuk ke Indonesia yang mana saat ini Indonesia juga menjadi importir pupuk Rusia maupun Ukraina.

Untuk masalah ini, Syahrul meminta masyarakat untuk memanfaatkan pupuk organic. Sebab, adanya konflik tersebut bakal membuat harga pupuk menjadi mahal sehingga pemerintah bakal mengurangi pupuk subsidi.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Direktorat Tanaman Pangan Kementan


Tags

Terkait

Terkini

x