KABAR BESUKI – Ahli tarot Denny Darko menemukan kejanggalan terkait sikap santai dan cengengesan Doni Salmanan saat menyampaikan permintaan maaf ke publik.
Seperti diketahui, Doni Salmanan baru-baru ini menyampaikan permintaan maafnya ke publik melalui sebuah konferensi pers yang diadakan oleh Bareskrim Polri.
Namun menariknya, dalam video konferensi pers yang beredar, ekspresi dari Doni Salmanan menjadi sorotan publik karena dinilai terlalu santai.
Hal ini karena, saat menyampaikan permintaan maaf, Doni Salmanan masih bisa melemparkan senyuman ke awak media.
Menanggapi hal tersebut, Denny Darko mencium kejanggalan dari ekspresi dan gaya yang ditunjukkan oleh Doni Salmanan ketika menyampaikan permintaan maaf.
“Saya merasa ada yang janggal dari ekspresi dan bahasa tubuhnya,” kata Denny Darko seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal Youtube pribadinya pada 17 Maret 2022.
Denny Darko mengungkap bahwa sikap santai dan aneh yang ditunjukkan oleh Doni Salmanan saat menggelar konferensi pers lantaran ia merasa sangat percaya diri.
Menurut Denny Darko, Doni Salmanan sangat terlihat percaya diri dan meyakini bahwa masalah hukumnya bisa diselesaikan dengan mudah.
“Ini kelihatan banget kalau dia percaya diri, seakan-akan kedepannya ini gak ada sesuatu yang dia itu gak tau itu akan terjadi,” ujar Denny Darko.
“Dia itu sangat-sangat percaya diri disini, tidak ada keraguan sama sekali,” tambahnya.
Meski telah resmi ditetapkan sebagai tersangka, Denny Darko mengungkap bahwa Doni Salmana tidak merasa bersalah sudah melakukan tindakan penipuan.
Karena perasaan tidak bersalah inilah yang menurut Denny Darko membuat Doni Salmanan merasa sangat percaya diri dan tidak menunjukkan ekspresi ketakutan saat konferensi pers.
“Dia juga gak merasa bersalah, dia seolah punya sesuatu untuk pembelaan, padahal gesturnya meminta maaf, kalau orang yang meminta maaf itu gak seperti itu,” terangnya.
Lebih lanjut, Denny Darko lantas menduga bahwa akan ada keringanan hukuman yang diterima oleh Doni Salmanan.
“Saya melihat Doni Salmana akhirnya mau bekerja sama sehingga merasa akan diringankan hukumannya, seperti akan ada pengurangan masa hukuman,” pungkasnya.***