One Punch Man 166: Saitama Akhirnya Marah, Akankah Garou Berhasil Dikalahkan?

24 Juni 2022, 08:20 WIB
One Punch Man 166: Saitama Akhirnya Marah, Akankah Garou Berhasil Dikalahkan? /Tangkap layar YouTube/ MAK ANIME/

KABAR BESUKI – One Punch Man 166 kini telah rilis dan banyak beredar di internet, dan sekarang kamu juga bisa baca sinopsisnya di dalam artikel ini.

Pada One Punch Man chapter 166 ini Garou Mode Cosmic, memberikan sebuah tekanan yang sangat kuat sekali ke para manusia, bahkan beberapa pahlawan dibuat tak berdaya hanya karena aura dari Garou.

Untuk judul pada One Punch Man chapter 166 kali ini adalah ‘Squared’ atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti ‘Kuadrat’.

Sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Manga Kita 07, pada Jumat, 24 Juni 2022, kisah pertarungan antara Garou dan Saitama masih berlanjut.

Untuk panel depan One Punch Man chapter 166 kali ini, diisi oleh wujud dari Garou Mode Cosmic, yang berwarna.

Dalam gambar berwarna ini tertulis sebuah kalimat yang berbunyi ‘Detak jantuk yang kuat bergema’, dimana wujud dari Garou yang menyeramkan diperlihatkan oleh Murata Sensei.

Baca Juga: One Punch Man 166: Blast Vs Garou, Apakah si Pahlawan Kelas S Peringkat 1 Akan Menang?

Pada panel selanjutnya, orang-orang yang ada dihadapan Garou lantas terkena efek dari aura psikis miliknya, tak terkecuali Child Emperor dan Waganma.

Child Emperor dan Waganma terkena dampak radiasi dari Garou, sehingga ia mengeluarkan darah dari hidung, dan setelah itu tak sadarkan diri.

Begitupun dengan rambut dari Child Emperor yang tiba-tiba rontok, hasil dari dampak aura mengerikan dari Garou. Zombie Man yang ada di dekat Chile Emperor dibuat khawatir dengan keadaan si pahlawan kecil satu ini.

Lalu, panel berpindah ke Garou yang sedang melangkah mendekati Bang, selaku sang guru. Dimana kali ini Bang merasakan ada sesuatu yang jahat di dalam tubuh Garou.

Di dalam tubuh Garou, aku bisa merasakan sesuatu iblis yang bukan Garou,” kata Bang di dalam hati.

Lantas dengan sekuat tenaga, Bang mencoba untuk menghentikan Garou, karena dirinya merasa Garou sedang dikendalikan oleh sesuatu.

Sejauh yang aku pikirkan, sepertinya kamu sedang dikontrol, kembalikan Garou!” ucap Bang kepada Garou.

Dimana kali ini Bang mencoba bertahan dari pancaran aura Garou Mode Cosmic miliknya, meski darah pun bercucuran keluar dari tubuh Bang.

Lalu dengan santainya Garou menjawab bahwa dirinya ini bebas, dan tidak ada yang mengendalikannya.

Aku bilang padamu, bahwa diriku ini bebas,” ucap Garou.

Dan setelah Garou bicara demikian, tibalah si pahlawan kelas S peringkat 1 di hadapan Garou dan Bang dengan kekuatan telekinesisnya.

Baca Juga: One Punch Man 166: Garou Menggila, Apakah Blast Bisa Hentikan Si Pemburu Pahlawan?

Garou yang masih belum tahu tentang Blast, lantas bertanya mengenai dirinya.

Siapa dirimu?” tanya Garou, sementara Bang hanya melotot terkejut dengan kedatangan Blast.

Kedatangan Blast kali ini berniat untuk menghentikan perbuatan dari Garou, yang sepertinya sudah melampaui batas. Dimana kali ini Blast ingin mengajak Garou ke dimensi lain, karena ia telah dikendalikan oleh God.

Aku Blast. Kita bisa bicarakan detailnya ini di dimensi lain. Sekarang kau dikendalikan oleh God,” kata Blast kepada Garou.

Mendengar Blast berucap kata ‘God’, Bang pun dibuat lebih terkejut lagi, dan sepertinya Bang juga mengetahui mengenai sosok dari God ini.

Apa kau bilang?” kata Bang kepada Blast.

Kau tidak bisa membedakan kekuatan natural dari ‘Divine Power’ yang diberikan kepadamu,” ucap Blast kepada Garou.

Kemudian Blast mencoba memberi tahu mengenai kekuatan yang dimiliki Garou saat ini sangatlah berbahaya, dan bisa mengancam keberadaan dari makhluk hidup yang ada.

“Serangan yang kau keluarkan akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan makhluk hidup di planet ini. Dan apakah itu semua sejalan dengan apa yang kau tuju?” tanya Blast.

“Lihatlah, saat ini sebuah pembual muncul entah dari mana. Jika itu benar, apa yang kau perintahkan untuk ku lakukan?” tanya Garou.

Dari sini Blast mencoba mengajak Garou untuk ikut dengan dirinya di sebuah dimensi lain.

Jika kau setuju tentang kenyataan ini, untuk beberapa waktu ini, aku akan mengajarimu di sebuah dimensi lain,” balas Blast.

Lalu, Blast meminta Garou melihat semua orang yang ada di hadapannya, dimana para pahlawan terkena radiasi dari Cosmic milik Garou.

Para pahlawan dan orang-orang ini pingsan tak sadarkan diri, karena tubuhnya tidak tahan dengan apa yang memapar mereka.

Dari sini Blast menganggap bahwa Garou masih mempertahankan sifat-sifat kemanusiaanya, meski kini si Pemburu Pahlawan merupakan sebuah mutasi yang sangat berbahaya.

Namun, bukanya sadar, Garou justru tertawa dan menganggap bahwa kekuatan yang ia miliki tidak buruk. Dan kali ini ia merasa bahwa dirinya adalah ‘Simbol dari Kejahatan’.

Baca Juga: One Punch Man 166: Aura Pancaran Garou Membuat Para Pahlawan Tak Berdaya, Blast Akhirnya Tiba!

Kali ini Garou merasa dia telah mencapai tujuannya, untuk menjadi simbol kejahatan mutlak, dimana semua orang akan berubah, dan tidak akan melakukan kejahatan karena dirinya adalah yang paling jahat.

Dengan menjadikan dirinya orang yang paling jahat, Garou berharap tidak akan lagi kejahatan di dunia ini.

Aku menunggu bagaimana pada akhirnya, manusia akan berubah di bawah ketidak adilan yang mutlak. Di bawah kekuasaan kejahatan seperti diriku,” ucap Garou.

Aku adalah penderitaan di masa depan, ancaman level ‘God’,” lanjut Garou.

Dan kali ini Blast sepertinya akan bersiap bertarung dengan Garou, karena ia tidak sepakat dengan apa yang akan dilakukan oleh Garou pada dunia.

Aku tidak mengijinkan itu. Tetaplah disitu Silver Fang. Kau akan mati jika terlalu dekat,” kata Blast.

Namun, bukanya takut akan kematian Silver Fang justru berharap bahwa dirinya mati dibunuh oleh Garou.

Jika kau akan melakukannya, kau harus membunuhku terlebih dahulu,” kata Fang kepada Garou.

Dan dengan kebimbangan hatinya, Garou merasa dirinya haruslah membunuh sang guru, karena kejahatan mutlak tidak akan mengerti tentang perasaan manusia.

Dan ia sepertinya merasa, bahwa setelah membunuh Silver Fang, Garou tidak akan bisa bertemu dengan Tareo lagi.

Namun, di tengah-tengah obrolan antara Fang dan Garou, tiba-tiba Genos menyundul perut dari Garou dengan kerasnya. Meski tanpa tangan dan kaki, ternyata Genos merupakan orang yang tahan dengan aura dari Garou.

Hal ini sangat memungkinkan, dikarenakan Genos merupakan seorang cyborg, dan bisa tahan dengan radiasi Mode Cosmos Garou.

Namun, serangan dari Genos sepertinya percumah saja, Garou bahkan tidak bergeser tempat sedikitpun, dan kini ia justru berada di ambang kematian. Dengan Garou yang mengangkat Genos dan bersiap membunuh murid Saitama ini.

Sebelum sempat Garou menghancurkan Genos, Blast lantas mengambil serangan pertama, dengan mengeluarkan jurus Dimension Cannon miliknya kepada Garou.

Garou yang melihat itu lantas meloncat ke atas, dan mencoba untuk menghindari dari serangan Blast. Namun di atas sebuah gerbang portal ke dimensi lain sudah menunggu Garou untuk melompat ke atas.

Dengan mudahnya Blast memberikan pukulan tepat di wajah Garou, dengan serangan yang bernama Gravity Knuckle. 

Baca Juga: Link Live Streaming PSM Makassar vs Kuala Lumpur City FC di Piala AFC CUP 2022 Zona Asia Tenggara

Dan Garou dihajar habis-habisan oleh Blast, dengan memadukan kekuatan perpindahan dimensi milik si Pahlawan Nomor Satu ini.

Namun, setelah Garou dihajar habis-habisan, ternyata Garou bisa meniru semua jurus yang dilakukan Blast kepadanya.

Bahkan dalam serangan terakhir dari Blast yang menutup portal dimensi lain, Garou ternyata bisa membuka portal itu dengan mudahnya.

Hal ini lantas membuat si Pahlawan Nomor satu terkejut, dan sekarang justru Garou mencoba meniru serangan Blast untuk menghajar si Pahlawan Nomor 1 ini.

Nuclear Fission Gravity Knuckle kini dilayangkan kepada Blast, dan dengan cepat pula Blast memindahkan semua serangan Garou ke langit, untuk mencegah dampak kerusakan di bumi.

Ledakan besar pun terjadi di atas Blast dan Garou berada, dimana itu merupakan serangan dari Garou yang dipindahkan Blast untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi.

Menurut Blast, serangan yang diberikan oleh Garou bahkan bisa membuat kematian bagi planet bumi. Karena gerbang portal milik Blast meledak disebabkan tidak sanggup menampung kekuatan serangan Garou.

Dengan hal ini, Blast berencana ingin memindahkan orang-orang yang ada di sekitar pertempuran mereka terlebih dahulu.

“Gerbang meledak karena kelebihan energi. Jika ini berlangsung lama, maka bisa membuat kematian di bumi. Aku harus memindahkan orang-orang terlebih dahulu,” ucap Blast dalam hati.

Dan sepertinya saat ini Garou merasa bahwa dirinya jauh lebih hebat dibandingkan dengan Blast.

Aku tahu sekarang, kau pahlawan kelas S peringkat 1 untuk hal yang tak berguna. Bagiku, sekarang, kau bahkan tidak sebanding denganku. Kau tidak layak untuk jadi perhatianku,” kata Garou kepada Blast.

Begitupun dengan rambut dari Child Emperor yang tiba-tiba rontok, hasil dari dampak aura mengerikan dari Garou. Zombie Man yang ada di dekat Chile Emperor dibuat khawatir dengan keadaan si pahlawan kecil satu ini.

Kali ini, Garou sepertinya sedang merencanakan sesuatu kepada Saitama, karena ia menganggap bahwa Saitama masih belum mengerahkan semua kemampuanya.

Dan secara tiba-tiba, Garou memukul tepat ke jantung Genos, yang sedari tadi ia pegang dengan menggunakan tangannya.

Dan oli pun bermunculan, dari tubuh cyborg Genos, dimana kali ini inti dari tubuh Genos telah diambil oleh Garou.

Lokasi ia berada terlihat seperti sedang hujan oli, dan tepat ketika Garou menghancurkan jantung dari Genos, Saitama ada di belakang Garou.

Saitama yang melihat murid kesayangannya pun dibuat syok, dengan apa yang ia lihat di depan mata kepalanya. Sementara oli dari tubuh sang murid membasahi wajah dan tubuh dari Saitama.

Melihat Saitama telah datang, Garou justru memberikan jantung dari Genos ke Saitama dengan cara melemparnya. Dan Saitama menangkap jantung dari sang murid tercinta.

Melihat Saitama datang, Blast lantas meminta Saitama untuk segera pergi dari lokasi itu, karena akan sangat berbahaya baginya berhadapan dengan Garou.

Kemudian Saitama teringat sesuatu kenangan ketika bersama dengan Genos, dan sepertinya dari hal ini Saitama sangat marah sekali kepada Garou.

Baca Juga: 3 Hal Mengenai Ketentuan Hak Siar Piala Dunia 2022 dan Liga Inggris di Emtek yang Harus Anda Ketahui

Saitama yang datang terlambat akhirnya merasa bersalah, karena dirinyalah sang murid harus mati di tangan Garou.

Biasanya aku datang terlambat. Apakah aku benar-benar memiliki intuisi seorang pahlawan?” Tanya Saitama dalam hatinya, sambil memegangi jantung dari Genos.

Lalu, kita juga diperlihatkan kondisi para pahlawan yang sedang sekarat, karena paparan radiasi dari Garou yang begitu kuat, dan juga oli yang keluar dari Genos juga membasahi para pahlawan lainya.

Dan kali ini Saitama mengepalkan tangannya dengan keras, wajah Saitama pun terlihat sangat marah akan hal ini. Dan ia memberikan sebuah serangan yang cukup serius kepada Garou.

Serious Punch dilontarkan kepada Garou, dan dengan cepat si Pemburu Pahlawan meniru gerakan dari Saitama.

Mode Saitama juga diaktifkan oleh Garou, dimana kali ini Garou memiliki wajah yang serupa dengan Saitama, dan dengan teknik yang sama pula Garou beradu pukulan dengan si pahlawan Botak yang satu ini.

Namun, Blast yang melihat hal itu, lantas sangat ketakutan. Karena energi yang ditimbulkan dari keduanya sangatlah berbahaya.

***

 

Editor: Ayu Nida LF

Tags

Terkini

Terpopuler