Network
KABAR BESUKI – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) ikut menyoroti glorifikasi kebebasan Saipul Jamil dari lapas beberapa waktu lalu.
Komnas PA juga turut mengecam aksi Saipul Jamil yang sudah kembali eksis di TV setelah dinyatakan bebas pada 2 September 2021 lalu.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan bahwa euphoria untuk merayakan kebebasan Saipul Jamil dinilai terlalu berlebihan.
Baca Juga: KPI Akhirnya Larang Mantan Napi Pencabulan Tampil di TV, Ernest Prakasa: Jadi Kerasa Ada Gunanya
Ia menyebut bahwa penyambutan kebebasan Saipul Jamil itu layaknya penyambutan seorang atlet yang menang berlaga di pertandingan.
Penyambutan yang luar biasa diberikan atas kebebasan Saipul Jamil ini ternyata membuat korban merasa sakit hati.
“Ini membuat si korban melaporkan Komnas PA sakit hati, karena peristiwa itu melecehkan martabat korban,” ujar Arist Merdeka Sirait seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Hitz Infotainment.
Baca Juga: Inul Daratista Minta Maaf Usai Ngotot Bela Saipul Jamil Tampil di TV: Manusia Tak Ada yang Sempurna
Arist juga merasa bahwa penyambutan luar biasa yang diterima Saipul Jamil ini membuat perjuangan Komnas PA jadi sia-sia untuk memutus mata rantai kekerasan seksual pada anak.
Menurutnya, seharusnya Saipul Jamil selaku mantan napi pelecehan seksual tidak lagi eksis di layar kaca dan media mainstream lainnya.
“Ini membuat sakit hati Komnas perlindungan anak dan pegiat-pegiat perlindungan anak, karena apa? Hampir 20 tahun kita memperjuangkan bagaimana kita memutus mata rantai kejahatan seksual itu, ini jadi sia-sia,” kata Arist Sirait.
“Kalau dalam konteks predator kejahatan seksual, dimanapun di dunia itu harus sembunyi, tidak menunjukkan diri,” imbuhnya.
Baca Juga: 5 Artis Ibu Kota yang Pernah Diboikot oleh Warganet, dan Dilarang Tampil di Tv
Arist bahkan menyarankan agar Saipul Jamil dipasangi sebuah chips agar pergerakannya lebih diekatahui dan menghindari terjadinya kembali kasus pelecehan seksual.
Lebih lanjut, Arist Merdeka Sirait meminta seluruh TV untuk memboikot Saipul Jamil sebab tayangan yang menampilkan Saipul Jamil dinilai tidak mendidik.
“Tapi saya ingin sampaikan dengan tegas, boikot Saipul Jamil dari seluruh tayangan-tayangan televisi karena itu sangat tidak mendidik, bahkan itu merusak gerakan perlindungan anak, boikot” ujar Arist.
“Saya minta stasiun-stasiun televisi atau PH jangan memberikan kesempatan untuk melakukan itu,” imbuhnya.
Tak hanya itu saja, Komnas PA juga meminta agar masyarakat mematikan TV jika melihat Saipul Jamil tayang di sebuah program acara TV.
“Meminta masyarakat untuk menyetop, mematikan televisi apapun ketika Saipul Jamil dalam program itu,” tegas Arist.
Menurutnya, kembalinya Saipul Jamil ke dunia hiburan tanah air dinilai dapat membuat perjuangan Komnas anak dalam memberikan perlindungan anak terhadap kejahatan pelecehan seksual jadi sia-sia.
“Dengan rasa hormat, televisi jangan hanya sekedar mencari keuntungan rating, empatinya dipakai, oleh karena itu televisi kita jangan kasih kesempatan apapun yang akan dilakukan kepada Saipul Jamil, sekali lagi mohon kami didukung, ini tidak terpuji dan tidak mendidik, dan sangat menyakitkan korban,” pungkasnya.***
