Kronologi Cerita Asli KKN di Desa Penari yang Membuat Dua Nyawa Melayang

- 6 Mei 2022, 14:38 WIB
Kronologi Asli Singkat KKN di Desa Penari.
Kronologi Asli Singkat KKN di Desa Penari. /Instagram/@kknmovie
KABAR BESUKI - Penayangan film KKN di Desa Penari sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para penonton yang membuat dua nyawa melayang.
 
Film KKN di Desa Penari ini adalah salah satu film genre  horor yang seharusnya sudah ditayang dua tahun lalu tapi penayangannya ditunda karena situasi pandemi Covid-19.
 
Hingga akhirnya KKN di Desa Penari resmi dirilis pada 30 April 2022 di bioskop kesayangan di daerah masing-masing.
 
MD Pictures menayangkan film KKN di desa Penari dengan dua versi pada satu momen penayangan yang sama.
 
Dilansir Kabar Besuki dari TikTok Sasa Debora, dia menjelaskan cerita singkat dari KKN Desa Penari yang membuat dua orang nyawanya melayang.
 
Sasa Debora menceritakan secara singkat bahwa, film KKN di Desa Penari ini baru saja ditayangkan kemarin, dan kejadian tersebut sudah berlangsung lama sekitar tahun 2009 dan ada enam orang yang mengikuti KKN di tempat tersebut.
 
"Filmnya baru saja dirilis kemarin dan semua kejadian ini aslinya terjadi di tahun 2009 dan yang ikutan KKN disini itu ada enam orang," katanya.
 
Dia mengatakan bahwa, narasumber asli dari cerita ini adalah Nur dan Widya, dan kisah ini pertama kali viral melalui Twitter.
 
"Nah, narasumber dari semua cerita ini itu adalah salah satu orang dari enam orang tersebut bernama Nur, selain Nur ada satu orang lagi juga bernama Widya, dan cerita ini pertama kali viral di Twitter," jelasnya.
 
Menurutnya, tempat KKN Desa Penari ini berada di Jawa Timur di daerah yang berinisial B.
 
"Tempat KKN Desa Penari ini berada di Jawa Timur yang tempatnya berawalan B. Mereka ini perginya berenam Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, sama Wahyu, dan mereka berenam ini semuanya temenan gak ada yang pacaran," tambahnya.
 
Sasa mengatakan bahwa, Widya adalah orang yang pertama kali menemukan Desa Penari karena menganggap desa itu masih asri dan cocok digunakan tempat KKN.
 
"Yang menemukan Desa Penari ini sebenarnya adalah Widya, karena dia itu merasa Desa Penari ini cocok karena masih asri banget dan bisa melakukan banyak proyek," tuturnya.
 
Dia mengatakan bahwa, ketika hari H mereka dan mereka harus menggunakan motor untuk sampai di desa penari, tiba-tiba Nur melihat seorang wanita cantik menari diatas batu, dan pas Nur menoleh kembali wanita itu hilang.
 
"Pada hari H mereka nyampek, jadi karena desa penari ini terpencil mereka harus berhenti dulu pakai mobil di kota, terus mereka harus pindah ke motor untuk menuju desa tersebut, waktu mereka naik motor ditengah-tengah hutan, Nur tiba-tiba melihat seorang wanita cantik sedang menari diatas batu. Tatapan matanya tajam banget, dan dia cantik banget, cewek ini katanya melihat dan tersenyum kepada Nur, waktu Nur ngeliat lagi dia gak ada," katanya.
 
Sasa juga mengatakan bahwa, ketika sampai di rumah kepala desa, dia tidak mengizinkan mereka untuk KKN disana, tapi setelah melakukan diskusi akhirnya disetujui.
 
"Mereka akhirnya sampai ke rumah Pak Prabu, kepala desa di desa tersebut. Pak Prabu ini bilang kayaknya gak bisa KKN disini, dan setelah tektokan akhirnya Pak Prabu setuju untuk mereka melakukan KKN disana," ungkapnya.
 
Dia mengungkapkan bahwa, ketika Nur dan kawan-kawanya keliling desa, Nur melihat beberapa hal aneh dan sosok hitam bertanduk.
 
"Dan waktu mereka keliling-keliling desa, Nur itu sempat melihat sebuah batu yang ditutup kain, dan bawahnya diletakkan sesajen dan di atas batu itu Nur melihat sebuah sosok hitam dengan mata picing, merah menyala, sekujur badannya ditutupi rambut, dan ada tanduknya, melihat hal itu Nur langsung bilang ke Ayu, ayo kita balik aja, terus Nur ini juga melihat sebuah makam yang dikelilingi pohon beringin dan juga sesajen," jawabnya.
 
Sasa juga mengatakan bahwa, karena hal itu akhirnya Nur meminta izin untuk kembali ke penginapan.
 
Pak Prabu juga menunjukkan sebuah napak tilas yang dilengkapi kain merah janur kuning dan tidak boleh ada yang melewati garis itu.
 
"Dari situ Nur merasa gak enak dan meminta izin untuk balik ke tempat penginapannya. Pak Prabu juga sempat memperkenalkan napak tilas yang dilengkapi dengan kain merah janur kuning sebagai batas mereka, jadi mereka sama sekali gak boleh lewati ke napak tilas itu," tuturya.
 
Dia mengatakan bahwa, Nur waktu itu melihat sosok bermata merah di sudut kamar dan hal itu langsung membuatnya membaca doa, anehnya ketika Nur selesai baca doa selalu ada gebrakan kayu.
 
"Nur, Ayu, Widya tidur satu kamar beralaskan tikar, Nur ini langsung merasakan gak enak dan tiba dia melihat sosok bermata merah dari sudut kamar yang minim cahaya, Nur langsung kaget nutup mukanya dan baca-baca doa, namun tiap kali dia selesai baca doa, suara kayu yang digebrak selalu muncul," tambahnya.
 
Sasa juga mengatakan bahwa, setelah kejadian itu Widya mengajak Nur mandi di sinden, dan ketika Nur masuk dia mencium bau amis dan daging busuk, Nur juga merasa ada yang menyentuh badannya.
 
"Setelah itu Widya mengajak Nur mandi di sinden, itu tuh kek candi yang emang digunakan untuk mandi, disana Nur pun masuk untuk mandi duluan, pas masuk disana Nur langsung mencium bau amis dan bau daging busuk. Waktu dia mandi, dia itu merasa kayak ada yang menyentuh badannya bersamaan dengan air mengalir," jelas Sasa.
 
Sasa juga menjelaskan bahwa, Nur juga melihat kendinya penuh dengan rambut dan kembali melihat sosok yang sangat besar menjulang tinggi.
 
"Setelah dia lihat ternyata air dalam kendi nya terpenuhi dengan rambut dan waktu Nur selesai mandi, Nur keluar pintunya gak bisa dibuka dan dia melihat ada seorang sosok yang sangat besar sampai menyentuh langit-langit biliknya," terangnya.
 
Sasa mengatakan bahwa, akhirnya pihak kampus dan keluarga menjemput mereka, tapi Ayu ini lumpuh total dan tidak diketahui penyebabnya, dan Dimas juga meninggal sebelum meninggal dia mengatakan ada ular.
 
"Pihak kampus dan pihak keluarga datang menjemput mereka dan Ayu ini lumpuh total tapi dokter sama sekali gak tahu alasannya kenapa, sampai akhirnya Ayu meninggal tiga bulan setelah kejadian, dan Dimas juga meninggal dunia tapi malam sebelum dia meninggal dunia dia teriak ular-ular," tutupnya.***
 
Disclaimer: penjelasan TikTokers di atas merupakan atas dasar pengetahuannya dan kemudian menjabarkannya, tidak dari narasumber aslinya.

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x