3 Alasan Program Olahraga dan Hiburan Korea Jadi 'Killer Content' yang Efektif untuk Migrasi ke TV Digital

- 21 Juni 2022, 13:59 WIB
3 Alasan Program Olahraga dan Hiburan Korea Jadi 'Killer Content' yang Efektif untuk Migrasi ke TV Digital.
3 Alasan Program Olahraga dan Hiburan Korea Jadi 'Killer Content' yang Efektif untuk Migrasi ke TV Digital. /Ilustrasi/PIXABAY

KABAR BESUKI - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) semakin gencar mengkampanyekan migrasi siaran TV digital kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan studi Kominfo ke sejumlah negara maju, 'killer content' menjadi salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat migrasi ke TV digital.

Salah satu 'killer content' yang dianggap efektif untuk mempercepat migrasi dari TV analog ke TV digital untuk pemirsa di Indonesia adalah program olahraga dan hiburan Korea.

Anda dapat menyimak sejumlah alasan program olahraga dan hiburan Korea dianggap menjadi 'killer content' yang efektif untuk mempercepat migrasi ke TV digital selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Killer Content Disebut-sebut Efektif Mendukung Migrasi ke TV Digital, Benarkah Demikian?

Berikut tiga alasan program olahraga dan hiburan Korea dianggap sebagai 'killer content' yang efektif untuk migrasi ke TV digital sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:

1. Tingginya Pasar di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pangsa pasar tertinggi di dunia untuk program olahraga dan hiburan Korea.

Dunia olahraga maupun hiburan Korea merupakan dua hal yang kerap menjadi trending topic di media sosial, meski tak selalu berbanding lurus dengan perolehan rating dan share yang dikeluarkan Nielsen.

Hal tersebut dimanfaatkan oleh beberapa stasiun TV yang tak memiliki coverage luas untuk TV analog di Indonesia, namun dapat menjangkau pemirsa lebih luas melalui transmisi TV digital yang dikelola oleh stasiun TV afiliasinya yang sudah memiliki nama besar.

iNews dan O Channel yang terkendala izin untuk bersiaran melalui terestrial (analog) di beberapa wilayah, kini sudah mulai memperluas jangkauan siarannya ke wilayah yang sebelumnya tak bisa dijangkau oleh mereka melalui multiplekser milik MNC Group dan Emtek.

iNews saat ini kembali memperbanyak intensitas program olahraga mereka seiring dengan meluasnya coverage multiplekser MNC Group, sementara O Channel saat ini juga mengandalkan program olahraga dan hiburan Korea sebagai andalan utama sejak mereka memperluas jangkauan siarannya melalui multiplekser Emtek.

Melalui program olahraga dan hiburan Korea, brand awareness iNews maupun O Channel perlahan-lahan meningkat hingga hampir seluruh wilayah Indonesia, meski secara audience share tak setinggi saudara tuanya.

Bahkan, Mentari TV yang bersaudara dengan O Channel dan memfokuskan diri ke segmen anak-anak juga tak ketinggalan menghadirkan program olahraga dan hiburan Korea sebagai selingan untuk meningkatkan brand awareness mereka, karena saluran tersebut hanya bisa dinikmati melalui TV digital.

Baca Juga: ASO Tahap Pertama Siap Dilaksanakan di 56 Wilayah, Catat dan Segera Migrasi ke TV Digital Sekarang Juga

2. Nilai Eksklusivitas

Selain karena tingginya pasar, program olahraga dan hiburan Korea memiliki nilai eksklusivitas tersendiri bagi pemegang hak siarnya.

Sebab, karakter program olahraga maupun hiburan Korea antara satu dengan lainnya memiliki kekhasan yang tak bisa digantikan dengan program sejenis.

Hal tersebut memicu banyak stasiun TV atau grup media berlomba-lomba untuk memperoleh hak siarnya.

Bahkan, kedua jenis program tersebut dimanfaatkan untuk memperkuat bisnis platform non-terestrial mereka, selain menjadi salah satu killer content yang efektif untuk mempercepat proses migrasi ke TV digital.

Eksklusivitas inilah yang membuat brand awareness stasiun TV yang hanya mengudara via TV digital meningkat tajam, karena menjadi keunggulan kompetitif dibandingkan stasiun TV kompetitornya.

Baca Juga: Sehari Jelang ASO Tahap Pertama, 3 Provinsi Akan Beralih Sepenuhnya ke TV Digital Lebih Awal

3. Relatif Mudah Diakses

TV digital yang relatif mudah diakses bahkan hanya dengan menggunakan antena indoor sekalipun (bagi pemirsa yang tinggal di kota besar) membuat segalanya relatif mudah diakses bahkan (nyaris) tanpa terkendala pengacakan.

Sebab, TV digital tidak memerlukan biaya berlangganan atau hanya perlu menggunakan antena UHF pada perangkat televisi yang sudah bisa menerima siaran TV digital.

Bahkan jika pesawat TV Anda belum bisa menerima siaran TV digital, Anda cukup menambahkan set top box (STB) DVB-T2 untuk bisa menangkap siaran TV digital.

Dengan cara tersebut, program olahraga dan hiburan Korea di beberapa stasiun TV yang hanya bisa ditangkap melalui TV digital di wilayah Anda bisa dinikmati secara gratis dengan kualitas gambar yang jauh lebih baik (hingga mencapai FHD 1080p).

Sehingga, diharapkan proses migrasi ke TV digital yang dicanangkan pemerintah bisa dipercepat bahkan sebelum 2 November 2022.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

x