Harsiwi Achmad Ceritakan Pengalaman Saat Diminta Hary Tanoesoedibjo Bangkitkan TPI Melalui KDI

- 6 Agustus 2022, 06:00 WIB
Harsiwi Achmad Ceritakan Pengalaman Saat Diminta Hary Tanoesoedibjo Bangkitkan TPI Melalui KDI.
Harsiwi Achmad Ceritakan Pengalaman Saat Diminta Hary Tanoesoedibjo Bangkitkan TPI Melalui KDI. /Dok. Emtek/Tangkap Layar Vidio.com

KABAR BESUKI - Direktur Programming Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Achmad menceritakan pengalaman saat dirinya diminta Hary Tanoesoedibjo membangkitkan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) melalui program Kontes Dangdut Indonesia (KDI).

Harsiwi Achmad yang memiliki latar belakang pendidikan antropologi mengungkapkan bahwa banyak orang yang salah persepsi mengenai industri TV yang identik dengan keglamoran.

Harsiwi Achmad membantah anggapan tersebut dan menegaskan bahwa programmer dalam sebuah stasiun TV memiliki tugas utama untuk mencari formula mengenai program yang berkesan di hati pemirsa.

"Ketika saya bekerja di TV, orang itu kadang-kadang melihat TV itu glamor, penuh dengan artis, padahal nggak. Kalau mau jadi programmer yang baik terus menciptakan program-program booming dan disukai pemirsa, kita harus memahami apa yang diinginkan oleh penonton atau apa yang sebenarnya di hati penonton," kata Harsiwi Achmad sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rhoma Irama Official pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Baca Juga: Harsiwi Achmad Beberkan 4 Alasan Tayangan Piala Dunia 2022 di Emtek Bakal Sukses Besar

Ketika MNC Group mengambil alih TPI sejak 2003, stasiun TV yang kini bernama MNCTV itu tengah mencoba untuk memperlebar cakupan pemirsanya ke kalangan menengah ke atas namun dengan kemasan yang berbeda dengan saudara tuanya, RCTI.

Saat Harsiwi Achmad diminta oleh Hary Tanoesoedibjo untuk membenahi dan membangkitkan TPI, dia ditantang untuk mencari formula baru agar stasiun TV tersebut dapat menembus ke jajaran peringkat atas.

Ketika itu, posisi TPI tidak masuk dalam jajaran tiga besar TV nasional bahkan sempat harus bergelut dengan tumpukan hutang yang diwariskan dari manajemen di bawah pemilik lama yakni Mbak Tutut.

Untuk membangkitkan TPI dari segi kepemirsaan maupun keuangan, Harsiwi Achmad pun akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah yang tidak pernah dilakukan di era kepemimpinan manajemen sebelumnya.

"Waktu itu TPI mau menyasar ke upper middle, terus saya bilang kalau saya masuk ke sebuah TV kan tujuan utamanya pasti bagaimana kita memperoleh pemirsa sebanyak-banyaknya. Kita buat sesuatu yang memang disukai oleh penonton," ujarnya.

Baca Juga: SCM Janjikan Tayangan Piala Dunia 2022 Lebih Berkualitas, Harsiwi Achmad Yakin Rating dan Share 'Meledak'

Ketika Harsiwi Achmad baru bergabung dengan TPI usai pindah dari SCTV pada awal 2004, masyarakat Indonesia sedang dilanda demam program talent search AFI yang ditayangkan oleh Indosiar, ketika stasiun TV tersebut masih dimiliki oleh Salim Group.

Tak mau kalah dengan Indosiar yang sedang on fire saat itu, RCTI yang merupakan saudara tua dari TPI juga menghadirkan Indonesian Idol yang sesungguhnya telah direncanakan jauh sebelum penayangan AFI.

Untuk membuat diferensiasi dengan AFI di Indosiar dan Indonesian Idol di RCTI, wanita kelahiran Karanganyar itu mencoba mempelajari potensi dari pencarian bakat di bidang dangdut.

Meski dianggap sebagai musik 'kampungan' pada saat itu, dangdut memiliki peminat yang sangat banyak di seluruh penjuru tanah air.

"Waktu itu Indosiar lagi booming AFI, terus saya bilang kita harus membuat 'AFI dangdut'. Banyak orang meragukan, saya sudah pelajari bahwa dangdut adalah musik yang sangat populer dari Sabang sampai Merauke," ucapnya.

Baca Juga: Harsiwi Achmad Yakin Indosiar Raup Keuntungan Besar Selama Piala Presiden 2022

Sebelum memutuskan untuk merancang KDI, Harsiwi Achmad lantas membeli compact disc (CD) karya Rhoma Irama dan memutarnya dalam beberapa kesempatan sembari bekerja.

Dia pun mendengarkan lagu-lagu karya Rhoma Irama untuk mempelajari potensi di baliknya apabila dikemas dengan cara berbeda.

Dari situlah, ia pun memperoleh ide untuk menciptakan program KDI yang saat itu menuai sukses besar dan mampu mengangkat TPI atau MNCTV menjadi stasiun TV nomor satu, bahkan mengalahkan RCTI yang notabene merupakan saudara tuanya.

Kesuksesan KDI pada saat itu juga berhasil direplikasinya ketika dia menggagas program D'Academy dan Liga Dangdut Indonesia (LIDA) bersama Indosiar.

"Saya memahami lagu Pak Haji itu seperti apa, mana yang ngetop, kenapa ini bisa ngetop, saya dengerin itu. Kita buat KDI dan meledak luar biasa, Alhamdulillah KDI waktu itu menjadikan TPI menjadi nomor satu," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rhoma Irama Official


Tags

Terkait

Terkini