Jabodetabek Akan Laksanakan ASO 25 Agustus 2022 Mendatang, Rating dan Share Seluruh Stasiun TV Terancam Anjlok

- 20 Agustus 2022, 06:15 WIB
Jabodetabek Akan Laksanakan ASO 25 Agustus 2022 Mendatang, Rating dan Share Seluruh Stasiun TV Terancam Anjlok.
Jabodetabek Akan Laksanakan ASO 25 Agustus 2022 Mendatang, Rating dan Share Seluruh Stasiun TV Terancam Anjlok. /Ilustrasi/PIXABAY/afra32

Salah satunya adalah rating dan share stasiun TV yang terancam anjlok untuk sementara waktu karena 60 persen rumah tangga pemilik TV ada di kawasan Jabodetabek berdasarkan data Nielsen Media Research Indonesia.

"Apa konsekuensinya? LPP dan LPS harus siap ratingnya anjlok sebab 60 persen rumah tangga pemilik TV ada di Jakarta Greater," ujarnya.

Meski demikian, pria yang pernah menjadi Direktur Program dan Berita TVRI di era kepemimpinan Helmy Yahya itu mengungkapkan bahwa penjualan set top box (STB) DVB-T2 akan meningkat dari kalangan pemilik pesawat TV analog.

"Ada kenaikan penjualan STB karena dengan STB saja TV analog bisa menerima siaran digital," katanya.

Baca Juga: Nielsen Siapkan Langkah Mitigasi Dampak ASO Bagi Industri TV, Perkenalkan Database 'Digital Ready Home'

Sementara itu, Gilang Iskandar selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) mengaku bahwa pihaknya sudah siap secara infrastruktur untuk melaksanakan ASO di Jabodetabek pada 25 Agustus 2022 mendatang.

Gilang yang juga menjabat sebagai Corporate Secretary SCM ini bahkan juga menyebut para anggota ATVSI telah menyiapkan 'killer content' agar pemirsa terdorong untuk beralih ke siaran TV digital.

"Secara infrastruktur anggota ATVSI sudah siap karena kita sudah bekerja sama dengan Kominfo menyiapkan ini semua. Kemudian hal-hal lain terkait konten sudah siap," ujar Gilang dari kanal YouTube Siaran Digital Indonesia pada Jumat, 19 Agustus 2022 kemarin.

Akan tetapi kata dia, ATVSI mengalami kendala ketika tak memiliki data pemirsa yang sudah memiliki perangkat penerima siaran TV digital (dalam hal ini rumah tangga yang terpasang peoplemeter Nielsen) khususnya di Jabodetabek.

"Cuma yang jadi persoalan kita sekarang, masyarakat kita mengatakan siap itu tidak sama dengan kepemilikan penerima siaran digital. Mereka bilang 'ASO aja dulu, baru kita pindah', nah ini yang sulit bagi industri karena kita tidak bisa menyiapkan rencana mitigasi bagaimana harus dilaksanakan," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Instagram @apnijayaputra Youtube Siaran Digital Indonesia


Tags

Terkait

Terkini

x