KABAR BESUKI - Jelang analog switch off (ASO) pada 2 November 2022 mendatang, Nielsen telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi bagi kalangan industri TV.
Hellen Katherina selaku Direktur Eksekutif Nielsen Media Research Indonesia mengungkapkan bahwa menyiapkan langkah mitigasi bagi kalangan industri TV merupakan hal yang sangat penting sebelum ASO diberlakukan secara total.
Hellen yang mewakili Nielsen mengungkapkan, industri TV masih menjadi pilihan utama pengiklan untuk mempromosikan produknya kepada khalayak luas, sehingga hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri jika ASO diberlakukan secara total.
"Mengingat televisi ini masih digunakan oleh pengiklan untuk menjangkau pembelinya, kalau tiba-tiba televisi di rumah mereka (penonton) mati, maka ini menjadi kekhawatiran," kata Hellen sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Siaran Digital Indonesia pada Rabu, 6 Juli 2022.
Baca Juga: Nielsen Gunakan Teknologi Audio Signature untuk Mengukur Rating dan Share TV Digital
Jauh sebelum pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo mengkampanyekan ASO, Nielsen telah memperkenalkan teknologi audio signature dalam pengukuran rating dan share.
Melalui teknologi audio signature, pengukuran kinerja kepemirsaan suatu program dilakukan dengan mengambil sampel suara yang nantinya akan diolah untuk mengidentifikasi program yang ditonton oleh responden.
Akan tetapi, hal tersebut dirasa tak cukup untuk membantu percepatan migrasi siaran TV analog ke digital (DVB-T2).
Terlebih, industri TV juga harus menentukan langkah mitigasi agar tidak kehilangan angka kepemirsaan mereka saat ASO diberlakukan.