Jabodetabek Akan Laksanakan ASO 25 Agustus 2022 Mendatang, Rating dan Share Seluruh Stasiun TV Terancam Anjlok

- 20 Agustus 2022, 06:15 WIB
Jabodetabek Akan Laksanakan ASO 25 Agustus 2022 Mendatang, Rating dan Share Seluruh Stasiun TV Terancam Anjlok.
Jabodetabek Akan Laksanakan ASO 25 Agustus 2022 Mendatang, Rating dan Share Seluruh Stasiun TV Terancam Anjlok. /Ilustrasi/PIXABAY/afra32

KABAR BESUKI - Jabodetabek dan sekitarnya dijadwalkan akan melaksanakan analog switch off (ASO) pada Kamis, 25 Agustus 2022 mendatang.

Jabodetabek akan melaksanakan ASO pada 25 Agustus 2022 mendatang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Pelaksanaan ASO di Jabodetabek pada 25 Agustus 2022 mendatang dinilai akan menyebabkan rating dan share seluruh stasiun TV terancam anjlok untuk sementara waktu.

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Dijadwalkan Akan Melaksanakan ASO Tahap 2 pada 25 Agustus 2022 Mendatang, Termasuk Jakarta

Anggota Pokja Komunikasi Publik Gugus Tugas Migrasi TV Digital Apni Jaya Putra menegaskan bahwa keputusan pemerintah untuk melaksanakan ASO di Jabodetabek pada 25 Agustus 2022 mendatang adalah bulat.

Apni menegaskan bahwa tidak ada penundaan ASO di Jabodetabek pada 25 Agustus 2022 sebagaimana beberapa wilayah yang seharusnya melaksanakan ASO tahap pertama pada 30 April 2022 lalu.

"Nggak ada penundaan. Siaran TV analog dimatikan pemerintah tanggal 25 Agustus ini untuk wilayah Jabodetabek," kata Apni sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Instagram @apnijayaputra pada Jumat, 19 Agustus 2022 kemarin.

Baca Juga: GABEL Minta Masyarakat Segera Beli STB TV Digital Sebelum ASO, Joegiyanto: 2 November 2022 Hari Terakhir

Apni mengungkapkan bahwa ASO yang akan dilaksanakan di Jabodetabek pada 25 Agustus 2022 mendatang menimbulkan sejumlah konsekuensi tersendiri.

Salah satunya adalah rating dan share stasiun TV yang terancam anjlok untuk sementara waktu karena 60 persen rumah tangga pemilik TV ada di kawasan Jabodetabek berdasarkan data Nielsen Media Research Indonesia.

"Apa konsekuensinya? LPP dan LPS harus siap ratingnya anjlok sebab 60 persen rumah tangga pemilik TV ada di Jakarta Greater," ujarnya.

Meski demikian, pria yang pernah menjadi Direktur Program dan Berita TVRI di era kepemimpinan Helmy Yahya itu mengungkapkan bahwa penjualan set top box (STB) DVB-T2 akan meningkat dari kalangan pemilik pesawat TV analog.

"Ada kenaikan penjualan STB karena dengan STB saja TV analog bisa menerima siaran digital," katanya.

Baca Juga: Nielsen Siapkan Langkah Mitigasi Dampak ASO Bagi Industri TV, Perkenalkan Database 'Digital Ready Home'

Sementara itu, Gilang Iskandar selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) mengaku bahwa pihaknya sudah siap secara infrastruktur untuk melaksanakan ASO di Jabodetabek pada 25 Agustus 2022 mendatang.

Gilang yang juga menjabat sebagai Corporate Secretary SCM ini bahkan juga menyebut para anggota ATVSI telah menyiapkan 'killer content' agar pemirsa terdorong untuk beralih ke siaran TV digital.

"Secara infrastruktur anggota ATVSI sudah siap karena kita sudah bekerja sama dengan Kominfo menyiapkan ini semua. Kemudian hal-hal lain terkait konten sudah siap," ujar Gilang dari kanal YouTube Siaran Digital Indonesia pada Jumat, 19 Agustus 2022 kemarin.

Akan tetapi kata dia, ATVSI mengalami kendala ketika tak memiliki data pemirsa yang sudah memiliki perangkat penerima siaran TV digital (dalam hal ini rumah tangga yang terpasang peoplemeter Nielsen) khususnya di Jabodetabek.

"Cuma yang jadi persoalan kita sekarang, masyarakat kita mengatakan siap itu tidak sama dengan kepemilikan penerima siaran digital. Mereka bilang 'ASO aja dulu, baru kita pindah', nah ini yang sulit bagi industri karena kita tidak bisa menyiapkan rencana mitigasi bagaimana harus dilaksanakan," ucapnya.

Dia juga menegaskan bahwa langkah mitigasi terhadap pemirsa terdampak ASO khususnya di Jabodetabek sangat diperlukan agar kerugian yang diderita pelaku industri TV dapat diminimalisir.

"Tanggal 25 ini kalau bener ASO kita nggak punya data seberapa banyak sebenarnya yang punya pesawat TV digital atau alat penerima siaran digital. Harus disiapkan langkah mitigasi agar kerugian di industri ini bisa diminimalisir, tapi itu belum sampai saat ini," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Instagram @apnijayaputra Youtube Siaran Digital Indonesia


Tags

Terkait

Terkini

x