Menurut Studi: Perempuan Diklaim Lebih Rentan Alami Efek Samping Vaksin Covid-19, Begini Kata Ahli

20 April 2021, 11:21 WIB
Ilustrasi Seorang wanita/Pixabay/Free-photos //Dewantara Bayu/

KABAR BESUKI – Saat ini, Vaksinasi covid-19 tengah dilakukan di berbagai penjuru dunia. Vaksinasi dilakukan untuk membentuk sistem imunitas tubuh untuk melawan virus covid-19. Hal ini sebagai upaya agar masyarakat tidak mudah tertular covid-19.

Setelah melakukan proses vaksinasi, beberapa orang mengeluhkan mengalami efek samping usai divaksin. Adapun beberapa efek samping yang sering dirasakan usai vaksinasi yakni nyeri lengan, nyeri otot, pusing, dan demam ringan.

Cara merespon vaksin juga dirasakan berbeda-beda bagi setiap idnividu. Bahkan, sebuah studi mengatakan bahwa ada satu kelompok yang lebih rentan mengalami efek samping pasca vaksinasi.

 Baca Juga: Danau Baru Terbentuk di Kupang NTT Usai Terjadi Badai Siklus Seroja, Menurut Ahli Ini Termasuk Danau Dolina

Dilansir Kabar Besuki dari cdc.gov, sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian penyakit AS (CDC) menemukan bahwa, para perempuan lebih banyak mengalami efek samping usai menerima vaksin covid-19.

Penelitian tersebut menganalisa 13 juta penerima vaksin di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa, 79 persen efek samping usai vaksinasi dialami oleh perempuan.

Seorang ahli penyakit menular di Stanford Health Care, Palo Alto, mengatakan bahwa, reaksi anafilasis dilaporkan banyak terjadi pada perempuan. Para ahli menduga bahwa efek samping yang dialami perempuan akibat hormon yang dimiliki.

Para ahli menduga bahwa pada perempuan, terutama perempuan pramenopouse, kadan hormon estrogen yang dimiliki membantu mengaktifkan respon kekebalan terhadap penyakit dan pada vaksin.

 Baca Juga: Tolak Pembentukan European Super League, Pangeran William Kritik Kerusakan yang Ditimbulkan Liga Super

Sebaliknya, para pria justru memiliki lebih banyak hormon testosteron, hormon yang bisa meredam atau memperlambat respon vaksin.

Pada umumnya, perempuan memiliki respon yang lebih kuat terhdap vaksin karena tubuh mereka lebih cepat dan lebih kuat dalam hal mengaktifkan vaksin.

Menurut Dr. Larry Schlesinger, seorang Chief Exevutive Officer Of The Texas Biomedical Research Institute, di San Antonio mengatakan bahwa, penyakit menular pada umumnya menyerang respon imun. Pada perempuan, dampak penyakit bisa sedikit berkurang karena hormone membantu mereka untuk melindungi diri.

 Baca Juga: Obsesi Masyarakat Mesir Kuno Terhadap Kucing Ternyata Simpan Cerita yang Kelam, Simak Ulasannya

Baca Juga: Waspada! Perubahan Warna Pada Jari Tangan dan Kaki Bisa Jadi Gejala Covid-19, Begini Penjelasan Ahli

Respon tubuh perempuan terhadap efek samping covid-19 ini sebenarnya juga sebuah pertanda baik. Hal ini berarti menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh perempuan berfungsi dengan baik.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: cdc.gov

Tags

Terkini

Terpopuler