KABAR BESUKI – Tertawa merupakan salah satu respon alami tubuh saat melihat atau merasakan sesuatu yang yang menyenangkan dan membahagiakan. Tertawa juga termasuk bagian dari perilaku manusia yang diatur oleh otak.
Tertawa terbahak-bahak juga menjadi sinyal yang menandakan adanya penerimaan dan interaksi bahagia, senang hingga positif dengan orang lain.
Selain sebagai respon terhadap rasa senang, tertawa terbahak-bahak ternyata juga dianggap bisa mengurangi risiko terkena penyakit kanker lho.
Dilansir Kabar Besuki dari Cancercenter.com, tertawa dijadikan sebagai salah satu terapi yang dapat digunakan untuk mengalahkan penyakit kanker.
Terapi tertawa ini sudah dianggap sebagai bagian terintegrasi dari pengobatan berbagai penyakit, selain menggunakan obat-obatan.
Seorang pasien kanker bernama Norman Cousin juga mengatakan bahwa dirinya bisa sembuh kalahkan kanker lewat terapi tertawa.
Norman Cousin juga menjelaskan bahwa, penyakit kanker yang dideritanya selama bertahun-tahun bisa sembuh dengan terapi tertawa dan juga konsumsi beberapa vitamin.
Baca Juga: Komedian Sapri Pantun Terbaring Lemah di ICU, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ucapkan Hal Ini
Terapi tertawa ini ternyata tidak hanya mmebuat suasana hati lebih menyenangkan, melainkan juga termasuk dalam bagian olahraga fisik.
Menurut sebuah penelitian, tertawa bisa mengurangi stres yang pada gilirannya bisa mencegah produksi sel-sel yang bisa menyebabkan kanker.
Stres yang berkurang akibat tertawa ini juga bisa mengurangi terjadinya depresi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Geriatrics and Gerontology International, ditemukan bahwa, terapi tertawa mengurangi depresi pada pasien lanjut usia dengan mendorong perasaaan kesejahteraan dan meningkatkan interaksi sosial.
Selain tertawa, ada juga beberapa cara mudah yang bisa diterapkan untuk bisa mencegah risiko terkena penyakit kanker, seperti konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D, kurangi penggunaan parfum atau penyegar ruangan, hingga kurangi minum kopi.***