Menurut Study Orang-orang yang Rajin Beribadah Memiliki Perasaan Lebih Damai dan Sejahtera

14 Mei 2021, 10:14 WIB
Orang yabg rajin beribadah cenderung kebih bahagia./Pixabay/gerald/free-photos /

KABAR BESUKI - Sebuah studi baru menyebutkan, orang-orang yang rajin beribadah memiliki perasaan damai dan sejahtera di hari tuanya.

Semakin banyak melakukan ritual berdoa atau kegiatan beribadah, semakin besar kemungkinan mereka melaporkan perasaan bahagia.

Para ilmuwan dalam penelitian ini menemukan bahwa orang-orang beragama berusia 65 tahun ke atas lebih cenderung optimistis, percaya diri dan puas dengan kehidupan mereka sehari-hari daripada orang-orang yang tidak religius.

Baca Juga: Damai Tentram, Jokowi dan Maruf Jalin Silaturahmi saat Lebaran Meski dengan Nuansa yang Berbeda

Efek psikologis dari doa ini bergantung pada bagaimana orang memandang Tuhan, menurut para peneliti yang dipublikasikan dalam Journal of Aging and Health dan dilansir Kabar Besuki dari Daily Mail.

Mereka yang melihat Tuhan sebagai 'dzat yang penuh cinta' cenderung lebih mungkin untuk menemukan kebahagiaan daripada orang percaya yang melihat Tuhan sebagai 'dzat yang menuntut akan kewajiban dan larangan'.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa doa dapat dikaitkan dengan kurang lebih kesejahteraan, tergantung pada bagaimana Anda memandang Tuhan," kata peneliti Blake Kent, kandidat doktor sosiologi di Universitas Baylor di Texas.

Baca Juga: Tahun-tahun Rawan Pernikahan Ini harus Diwaspadai Karena Dapat Memecah Belah Rumah Tangga

"Singkatnya, manfaat psikologis doa tampaknya bergantung pada kualitas hubungan seseorang dengan Tuhan," imbuhnya.

Untuk penelitian ini, sekitar 1.000 orang berusia 65 diminta untuk menjawab pertanyaan tentang iman mereka. 

Semua peserta ditanya pertanyaan yang berfokus pada tiga ukuran kesejahteraan: optimisme, harga diri dan kepuasan hidup. 

Baca Juga: Presiden Turki Telepon Presiden Rusia Bahas Israel dan Palestina, Erdogan: Israel Harus Diberi Pelajaran

Mereka juga diminta menggambarkan bagaimana hubungan mereka dengan Tuhan.

Para periset menemukan bahwa orang yang melapor untuk memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap Tuhan juga mengalami peningkatan tajam dalam kesejahteraan semakin mereka berdoa.

Bagi mereka yang memiliki keterikatan 'rata-rata' terhadap Tuhan, peningkatan kesejahteraan yang moderat terjadi sebagai akibat dari doa yang sering. 

Baca Juga: Jakarta Jadi Kota Paling Rentan Permasalahan Lingkungan, Hingga Tempati Peringkat Teratas di Dunia 

Dan orang-orang yang merasa 'jauh' dari Tuhan mengalami decerase dalam kesejahteraan setelah terlibat dalam doa.

"Apakah Tuhan dipandang dzat yang memberi rasa aman? Jika iya, doa memiliki manfaat positif. Apakah Tuhan dirasa jauh atau bahkan tidak dapat dipercaya? Itu menjadi masalah lain," tutur Kent.

"Ada anggapan bahwa doa secara otomatis berpengaruh pada kesejahteraan Anda. Itu mungkin tidak terjadi pada semua orang, karena persepsi seperti itu mengasumsikan bahwa Tuhan itu responsif dan dapat dipercaya. Tapi banyak orang tidak mengalami pengalaman religius dengan Tuhan seperti itu," lanjutnya.

Baca Juga: Ribuan Umat Muslim di China Banjiri Masjid untuk Laksanakan Shalat Idul Fitri Seperti Saat Sebelum Pandemi

Para periset percaya hasil penelitian mereka menunjukkan orang dengan keyakinan kuat pada Tuhan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka dengan berdoa secara teratur.

Tetapi mereka yang tidak memiliki kepercayaan yang kuat pada Tuhan seharusnya tidak didorong untuk berdoa, karena hal ini justru dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler