KABAR BESUKI - Orang asing atau yang belum mengenal Anda mungkin dapat dengan mudah menebak temperamen seperti apa yang Anda miliki hanya dengan membaca status di media sosial Anda.
Kata benda, kata kerja, kata sifat, dan bahkan kecepatan bicara Anda juga ternyata dapat memberi kesan tentang kepribadian Anda. Seperti halnya orang yang supel cenderung berbicara lebih keras dan lebih cepat.
Dilansir Kabar Besuki dari laman Bright Side, berikut merupakan beberapa cara berbicara seseorang berdasarkan kepribadian masing-masing.
Orang yang introvert cenderung menggunakan bahasa yang abstrak
Bahasa introvert dan ekstrovert sangat berbeda. Introvert suka menggunakan kata-kata yang lebih abstrak dan tidak jelas, sedangkan yang kedua lebih konkret dan spesifik dengan istilah-istilahnya. Misalnya, ketika seseorang ingin merekomendasikan sebuah buku, mereka mungkin terdengar berbeda.
Orang ekstrovert lebih banyak menggunakan kata-kata yang menunjukkan kesenangan
Jika introvert sedang berkumpul di satu ruangan bersama dan mengobrol, ada kemungkinan besar mereka akan mulai berbicara tentang menyelesaikan masalah, seperti: ‘Saya perlu mengganti dapur di apartemen baru saya karena sudah terlalu tua.’
Namun, ketika ekstrovert berbicara satu sama lain, mereka lebih suka membahas banyak topik dan menyukai topik tentang kesenangan hidup: ‘Saya suka ruang tamu besar di apartemen baru saya.’
Baca Juga: Mengenakan Warna Ini Ketika Bertemu Seseorang Membuat Anda Lebih Menarik, Studi Menunjukkan
Orang yang berpikiran terbuka cenderung menggunakan lebih banyak kata yang masuk akal
Cara Anda memilih kata dapat mengungkapkan seberapa liberal Anda. Orang yang berpikiran terbuka lebih suka menggunakan kalimat yang menampilkan indra dan emosi. Jika rekan kerja mereka melakukan kesalahan atau kesal, mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti: ‘Jangan sedih. Anda hanya perlu didengarkan.’
Orang yang suka cemas cenderung menggunakan kata-kata yang menunjukkan kecemasan emosional mereka
Sering kali, orang yang cemas cenderung memasukkan kata-kata ketakutan, kekhawatiran, dan kesusahan dalam pidato mereka. Mereka dapat mengatakan hal-hal tentang diri mereka sendiri, seperti: ‘Aku sedang mengalami kesedihan yang luar biasa.’ Namun meski begitu, jangan terburu-buru menghakimi seseorang dengan mengatakan pada mereka bahwa setiap orang terkadang bisa merasa sedih.***