Wanita Ternyata Lebih Rentan Mengalami Gejala Long Covid-19, Ini Penyebabnya

10 Juni 2021, 16:30 WIB
Wanita Ternyata Lebih Rentan Mengalami Gejala Long Covid-19, Simak Penyebabnya /Rianti S/// pexels.com/ Kindel Media

KABAR BESUKI – Bagi sebagian orang yang pernah terpapar covid-19 ternyata juga bisa berisiko untuk mengalami gejala long covid atau gejala jangka panjang. Gejala ini biasanya masih bisa dirasakan meski seseorang telah dinyatakan negatif covid-19.

Gejala long covid biasanya bisa terjadi selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Gejala yang ditimbulkan juga berbeda setiap orang.

Long covid biasanya ditandai dengan beragam gejala seperti sesak napas, sakit kepala, dan hilangnya kemampuan untuk mencium atau mengecap secara normal.

Baca Juga: 5 Situs Lowongan Kerja Terpercaya dan Resmi di Indonesia, Cocok Buat yang Lagi Cari Kerja

Selain itu, gejala long covid-19 ini ternyata lebih rentan dialami oleh para wanita. Bahkan sebuah riset menungungkap adanya pengaruh terhadap perbedaan gender tersebut.

Seperti dilansir Kabar Besuki  dari Huffington Post, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan pusat penelitian virus MRC Universitas Glasgow mengamati kondisi pemulihan 327 pasien yang telah dinyatakan sembuh dari covid-19.

Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa, wanita dibawah usia 50 tahun lebih rentan berisiko mengalami gejala long covid yang lebih buruk dibandingkan dengan pria.

Baca Juga: MNC Vision Networks Siap Hadirkan Seluruh Pertandingan Euro 2020 untuk Masyarakat Indonesia

Kelompok pada usia tersebut juga berisiko dua kali lipat mengalami kelelahan usai sembuh dari covid-19 dan tujuh kali lebih mungkin mengalami sesak napas  hingga mengalami kecacatan baru.

Perbedaan gender ternyata cukup mempengaruhi kondisi seseorang saat terpapar covid-19 atau setelah dinyatakan sembuh. Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa pria lebih berisiko gejala covid-19 lebih parah sedangkan wanita lebih rentan mengalami gejala jangka panjang atau long covid.

Menurut seorang profesor dari Departemen imunologi dan Peradangan di Imperial College, London, Daniel Altman yang mengatakan bahwa jenis kelamin ternyata sangat mempengaruhi kekebalan terhadap virus.

Baca Juga: Sah! Adik Alvin Faiz, Ameer Azzikra Resmi Menikah dengan Nadzira Shafa

Menurutnya, wanita cenderung memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, sementara pria cenderung memiliki kadar imunitas yang dimediasi sel T yang lebih tinggi.

Wanita yang berisiko mengalami long covid disebabkan oleh perubahan hormon yang sering menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini juga berpengaruh pada jumlah sel kekebalan tubuh yang diproduksi dan respon terhadap infeksi.

Perubahan hormone itulah yang membuat wanita dianggap lebih berisiko untuk mengalami gejala covid jangka panjang atau long covid. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Huffington Post

Tags

Terkini

Terpopuler