KABAR BESUKI – Dalam primbon Jawa, ada beberapa weton yang ternyata diramal memiliki nasib buruk dalam hal keuangan.
Meski disebut sebagai weton yang pandai mencari uang dan banyak uang, pemilik beberapa weton ini justru ditakdirkan susah menjadi kaya raya.
Hal ini dikarenakan, pemilik weton ini sulit mengumpulkan uang yang dimiliki sehingga membuatnya susah menjadi orang kaya.
Lantas apa yang menyebabkan weton ini sulit untuk menjadi orang kaya meski pandai mencari uang?
Dilansir Kabar Besuki dari Youtube Fitka Channel, penyebab weton ini sulit kaya meski pandai mencari uang ternyata sudah bawaan sejak lahir.
Baca Juga: The Real Sultan, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Dapat Kado Ulang Tahun Mesin ATM di Rumah
Mereka dipercaya berada dibawah naungan Ogan Ular dan Bajul yang membuatnya memiliki watak sangat boros sehingga membuat mereka sulit kaya.
Nah berikut ada beberapa weton yang diramal sulit menjadi kaya raya meski pandai mencari uang menurut primbon Jawa.
- Rabu Kliwon
Menurut primbon Jawa, weton Rabu Kliwon ini berada dibawah naungan Ogan Ular dan berada dibawah naungan Lebu Ketiup Angin.
Karena inilah, pemilik weton ini diramal sulit mencapai impian dan keinginannya untuk menjadi orang kaya.
- Kamis Pon
Menurut primbon Jawa, weton Kamis Pon berada dibawah naungan Sumur Sinaba yang artinya adalah seorang panutan yang nasihatnya sering menjadi contoh.
Namun disisi lain, pemilik weton ini juga berada dibawah naungan Ogan Ular dan Bunjul yang membuat mereka memiliki rezeki lancar.
Akan tetapi, mereka juga termasuk orang yang suka belanja dan boros sehingga membuatnya sulit menjadi orang kaya meski pandai mencari uang.
- Jumat Pahing
Menurut primbon Jawa, pemilik weton Jumat Pahing juga berada dibawah naungan Ogan Ular dan Bunjul.
Mereka yang memiliki weton ini termasuk tipe orang yang royal dan boros. Meski termasuk orang yang rezekinya lancar dan pintar mencari uang, pemilik weton ni akan tetap sulit kaya karena sifatnya yang boros.***
Disclaimer: ramalan atau prediksi sebaiknya tidak untuk dipercaya sepenuhnya, sikapi dengan bijaksana sebagai bentuk budaya leluhur.