Perhatikan! 5 Kesalahan Fatal Merawat Tanaman Anggrek yang Sering Dilakukan Pemula

- 25 November 2020, 08:03 WIB
Anggrek
Anggrek /Pexels/ (Hiếu Hoàng)

KABAR BESUKI - Tanaman Anggrek atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.

Anggrek adalah salah satu tanaman hias yang banyak digemari, karena memiliki keindahan untuk mempercantik ruangan pemiliknya.

Secara umum bunga anggrek akan muncul satu kali dalam setahun atau 3 kali dalam 2 tahun. Tergantung dari kondisi lingkungan yang tepat dan nyaman untuk tanaman anggrek, juga tergantung dari perawatan yang dilakukan.

Pemilihan jenis anggrek pun harus dipilih dengan mempertimbangkan kondisi penanamannya. Sehingga, anggrek yang ditanam tidak mati sia-sia.

Baca Juga: Pecinta Aglaonema? Lakukan Trik Ini Agar Tanamanmu Beranak Banyak

Biasanya, bagi para penggemar anggrek pemula sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam merawat tanaman ini.

Dikutip Tim Kabarbesuki dari Wawa Orchid, berikut cara merawat tanaman anggrek agar tidak salah. 

1. Perhatikan kebutuhan sinar matahari

Anggrek dendrobium, oncidium dan cattleya membutuhkan intensitas sinar matahari yang sama yaitu 50–60%, anggrek bulan membutuhkan intensitas sinar matahari yang paling rendah, hanya 15–30%, anggrek vanda pensin butuh itensitas sinar matahari penuh, sedang anggrek vanda sabuk perlu redup, kebutuhannya hanya 30–50%.

Satu hal yang tidak diperhitungkan adalah lama penyinaran terhadap tanaman anggrek. Lama penyinaran ini penting saat membungakan tanaman anggrek, kebutuhan rata-rata 12–16 jam penyinaran, dari pagi sampai petang. Namun berbeda dengan anggrek cattleya yang malah terbalik, saat pembungaan membutuhkan gelap yang lebih panjang yaitu 14 jam. Untuk itu bila ingin menanam anggrek cattleya perlunya disiapkan tempat yang bisa digelapkan lebih lama.

Baca Juga: Aglaonema Jangan Disiram Terus Jika tak Ingin Mati! Simak Cara Ini

2. Hindari menyiram berlebihan

Tanaman anggrek hanya butuh kelembapan, kelebihan air pada media tanam akan menimbulkan masalah. Hal ini mengakibatkan bertumbuhnya jamur yang dapat membuat busuk akar.

Adpun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam meyiram tanaman anggrek adalah media tanam yang digunakan, kelembaban dan temperatur lingkungan, sirkulasi udara, jenis pot dan ukuran tanaman. Prinsipnya tanaman anggrek tidak senang dengan air yang melimpah secara terus menerus, namun yang disukai adalah kelembaban yang tinggi.

3. Pemupukan media tanam

Banyak orang beranggapan bahwa tanaman anggrek tidak perlu dilakukan pemupukan, cukup disiram, karena media tanam sudah menyediakan hara untuk tanaman.

Hal ini kurang tepat, karena hara yang ada di media tanam sangat terbatas. Media tanam humus kaliandra saja yang cukup memberikan hara, namun tidak akan mencukupi untuk kehidupan tanaman anggrek yang panjang.

Dan humus kaliandra biasanya hanya digunakan untuk menanam tanaman seedling sampai remaja. Untuk itu pemupukan tetap harus dilakukan. Gunakan pupuk lengkap dengan kandungan NPK dan unsur mikro. Kandungan NPK disesuaikan dengan tingkatan umur anggrek.

Baca Juga: Tanaman Hiasmu Rusak dan Layu? 6 Cara Mengatasi Hama Tumbuhan Agar Kembali Sehat

4. Jangan lakukan pemupukan ditabur pada media tanam

Menabur pupuk dimedia tanam akan meracuni tanaman, akar-akar anggrek akan rusak, membusuk dan tanaman akan mati. Pemupukan tanaman anggrek yang terbaik adalah dengan menggunakan pupuk daun dengan dispraykan pada seluruh tanaman secara merata.

Daun anggrek mempuyai daya serap cairan lebih kuat dibandingkan dengan akarnya. Pupuk tabur yang bisa digunakan hanya pupuk yang bersifat slow release atau lambat urai. Yang berbentuk granul, dan bisa diberikan hanya tanaman anggrek yang menggunakan media moss atau humus kaliandra.

5. Jangan dirangsang terus dengan pupuk bunga

Biasanya, karena tidak sabar dan tidak memperhatikan hal lain yang mempengaruhi pembungaan. Maka kebanyakan orang melakukan untuk terus memupuk untuk merangsang munculnya bunga.

Namun, ini justru mengakibatkan tanaman rusak, daun-daun dipaksa untuk berfotosistesis dan energinya dipakai untuk pembungaan. Tanaman tidak diberikan kesempatan untuk menumbuhkan tunas daun baru. Akibatnya semakin lama sel-sel tua akan mati, karena tunas muda tidak tumbuh, cadangan makanan yang ada seluruhnya hanya untuk pembungaan.

Baca Juga: 3 Tanaman Hias Jenis Ini Mampu Dijadikan Obat Sakit Kepala Hingga Kanker

Akhirnya tanaman lemah dan mati. Untuk itu harus dijaga keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatifnya. Dengan memberikan pupuk dengan kandungan hara sesuai dengan tingkatan pertumbuhannya. Misalnya, setelah habis berbunga, tanaman anggrek akan kembali ke fase vegetatif, dengan membentuk tunas daun baru (anggrek simpodial), setelah itu masuk kembali ke fase generatif atau pembungaan.

Nah, itulah beberapa cara merawat anggrek agar tidak salah dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dan harus segera dihindari agar tanaman Anda tak mati sia-sia. Semoga bermanfaat***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Wawa Orchid


Tags

Terkini