Bagaimana Jika Salah Satu Orang Tua Bertahan Bersama Demi Anak? Simak Penjelasan Berikut Ini

- 18 Desember 2020, 15:40 WIB
Ilustrasi berpisah
Ilustrasi berpisah /Pixabay

KABAR BESUKI - Banyak orang tua yang bertahan demi anaknya, tanpa memikirkan perasaan mereka, dan tanpa memikirkan kebahagiaan mereka sendiri.

Dengan alasan ingin bertahan karena orang tua mereka, bahkan anak mereka.

Padahal hal ini juga akan mempengaruhi, mental, dan sikap anak. Orang tua yang salah satunya sudah tidak nyaman, dan bertahan akan memberikan sikap yang tidak hangat lagi.

Baca Juga: Jadwal Jornada 14 La Liga Spanyol Live di Bein Sports, Termasuk Big Match Barcelona vs Valencia

Walaupun mereka berusaha untuk bertahan, maka hal itu juga akan sia-sia.

Sesuatu yang dipaksakan juga tidak baik untuk mental mereka pada akhirnya. Karena didalam rumah mereka tidak akan mendapatkan sesuatu yang hangat, dan kenyamanan.

Tidak ada kasih sayang yang dirasa, walaupun mereka bersama dan berusaha bertahan.

Akan ada hal-hal yang membuat keduanya jaga jarak, walaupun mereka berusaha tidak mengekspresikannya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Terima 50.250 Rapid Test Antigen dari BNPB, Upaya Testing Covid-19 Dipercepat

Para orang tua yang berusaha mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat, hanya takut anaknya dicap menjadi broken home.

Saat anak masih kecil memang wajar pertanyaan-pertanyaan akan muncul darinya. Dan pasti akan membuat mereka bersedih jika orang tuanya bercerai, karena sudah tidak tinggal satu atap, dan tidak bersama.

Tetapi saat anak sudah dewasa, dan memiliki pendapat sendiri, mereka akan tahu jika orang tua mereka ternyata sudah tidak ada cinta lagi.

Hal ini lama kelamaan akan menjadi bom waktu, karena yang dilakukan tidak berdasar dengan ketulusan. Akhirnya membuat mental anak menjadi lemah, depresi sering stres, bisa mengakibatkan anak menjadi bipolar dan mereka akan selalu merasa tidak ada yang perduli saat orang tuanya bertengkar.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Resmikan Lapangan Ijen Boulevard Malang Untuk Pasien Covid-19

Berusaha baik-baik saja akan membuat hal seperti ini:

  • Akan Membuat anak menjadi depresi

Mental yang lemah pada seorang anak juga diakibatkan karena lingkungan keluarganya, mereka melihat dimana lingkungannya bersama orang-orang yang sering bertengkar, keadaan tidak saling sapa dalam satu rumah, mengerjakan apa yang menjadi kegiatan orang tuanya sendiri.

Mereka akan melihat bagaimana cara komunikasi orang tuanya, baik atau tidaknya, dengan nada-nada tinggi yang dikeluarkan orang tuanya, atau salah satu orang tuanya membentak mereka.

  • Mengajarkan anak menjadi pembohong dan tidak jujur dengan perasaannya sendiri

Mereka akan melihat, bagaimana yang dilakukan orang tuanya terhadapnya. Jika orang tuanya sudah tidak bisa jujur dengan anaknya, maka orang tua juga akan melihat apa yang mereka sudah lakukan terhadap anaknya.

Anak akan mengerti jika orang tuanya saling jujur, walaupun itu memberi kenyataan yang pahit. 

Jika anak sedih dia akan berusaha menghibur diri, anak akan mencari kenyamanan diluar rumahnya, jika dia tidak membatasi pergaulannya anak bisa dalam lubang masalah. Atau bisa dikatakan dengan anak yang salah pergaulan.

  • Akan membuat pikiran anak menjadi tidak sehat

Perkembangan anak sangatlah penting, tetapi jika anda terperangkap dalam pernikahan yang sudah tidak bahagia akan memberikan mental anak yang buruk.

Karena ketidakjujuran akan membuat anak bertanya-tanya sebenarnya ada apa, masalah yang sedang orang tua mereka alami.

Berusahalah jujur, jika anda sudah tidak bisa bersama. Yang seharusnya diselamatkan adalah perasaan anda sebagai orang tua, karena hal ini akan mengajarkan anak caranya tidak membohongi perasaan, bisa memberi keputusan yang tegas, dan cara menjadi kuat.

Baca Juga: Antisipasi Penambahan Kasus Covid-19, Banyuwangi Larang Kerumunan Perayaan Tahun Baru 2021

Banyak orang tua takut anaknya di anggap broken home. Tetapi setidaknya mereka mengajarkan caranya menyelamatkan perasaan yang sudah tidak bisa dipertahankan, karena hal itu akan menjadi lebih buruk jika diteruskan.

Pasti didalam hati anak mereka bertanya "Mengapa saling menyiksa diri dengan bertahan dalam hubungan itu, kenapa tidak bercerai saja dan hidup bahagia sejak saat itu?".

Dan jika anak sudah muak pasti pertanyaan itu akan keluar dari mulutnya, dan mereka akan mengerti mengapa akhirnya kedua orang tuanya bercerai.

Jangan terlalu lama memendam perasaan anda sendiri, karena itu akan merusak mental anak anda jika hubungan anda berdua sudah tidak baik tetapi keduanya berusaha terlihat baik-baik saja. Tidak ada bedanya dan sama saja dengan bercerai hal itu akan lebih menyakitkan, tetapi akan menyelamatkan mental anak anda.

Tapi tergantung anda, ingin tetap bertahan dengan perasaan yang dipaksakan dan membohongi anak selamanya, atau memilih berpisah***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkini