KABAR BESUKI – beberapa orang menganggap anak yang bertengkar dengan kakak atau adik adalah hal biasa bagi kehidupan. Dan banyak orang tua untuk mencari alternatif dalam menengahi anak yang sedang bertengkar.
Sarah Walters, seorang profesor demografi di London School of Hygiene and Tropial Medicine,mengatakan bahwa Persaingan antar saudara dimulai ratusan tahun lalu, ketika angka kematian anak jauh lebih tinggi, anak balita dengan saudara kandung yang seusia lebih mungkin meninggal.
Ia juga mengatakan kemungkinan penyebabnya adalah tingginya penularan penyakit dan tingkat gizi ibu yang buruk dan juga persaingan yang lebih umum untuk mendapatkan perhatian orang tua.
Baca Juga: Kabar Baik! Ternyata Meminum Kopi dapat Mencegah Kerusakan DNA
Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan kenaikan kasus konflik untuk orang dewasa dan terjadi pada pasangan orang terdekat seperti saudara perempuan maupun laki-laki
Meskipun sebagian besar saudara kandung tidak menunjukkan motif jelasnya, secara psikologis, persaingan antar saudara memiliki tujuan perkembangan: Hal ini membantu anak-anak mengetahui apa yang unik dan spesial tentang diri mereka, atau dikenal sebagai "diferensiasi".
Anak-anak ingin dilihat sebagai yang paling istimewa oleh orang tua mereka, hal ini juga dapat membentuk minat dan kepribadian berdasarkan keterampilan dan keinginan yang diinginkan yang lain.
Misalnya, anak sulung adalah bintang sepak bola, anak yang lain tidak akan berminat untuk sepakbola karena takut tidak akan sebagus kakaknya.