Network
KABAR BESUKI – Pernahkah seseorang bertanya-tanya mengapa bisa berpikir dan bertindak seperti yang biasa dilakukan? Jawabannya, manusia dilahirkan dengan genetika, temramen dan susunan saraf tertentu.
Tidak hanya itu, faktor eksternal seperti budaya dan status sosial ekonomi juga memiliki pengaruh yang luar biasa bagi kepribadian seseorang. Faktor lain yang membentuk kepribadian adalah seseorang yang pernah berinteraksi dengan diri sendiri.
Dengan melihat hal ini, dan merefleksikan kembali orang-orang yang telah mempengaruhi hidup, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam kondisi sadar, tentang pengaruh mana yang akan dijadikan pelajaran dan yang akan dilupakan.
Baca Juga: Meski Tarif Cukai Meningkat, Harga Rokok di Indonesia Masih Tergolong Terjangkau
Hubungan interaksi sangat berpengaruh pada hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar. Pengalaman masa kecil dalam keluarga inti dan keluarga besar, sering kali menjadi dasar.
Beberapa pengalaman yang lebih baru juga sering kali berpengaruh secara terus menerus. Beberapa orang lain yang dapat memberikan pengaruh jangka panjang adalag teman sebaya, orang dewasa atau bahkan orang asing, dalam jenis hubungan apapun yang pengaruhnya bisa positid, negatif atay kombinasi antara keduanya.
Untuk mengkategorikan hubungan seseorang dalam hidup, maka hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi kategori orang yang ada dalam hidup. Misalnya, seperti keluarga dekat, keluarga dekat, pembimbing, sahabat, teman masa kecil, tokoh fiksi, tokoh sejarah, tokoh agama, orang asing atau bahkan kekasih.
Kemudian, sebutkan orang-orang yang memenuhi setiap kategori dan yang memiliki pengaruh signifikan bagi diri sendiri. Jangan khawatir apakah mereka memiliki pengaruh yang cukup. Anggaplah hal ini sebagai latihan curahan hati. Jika mereka muncul dalam pikiran sebagai seseorang yang telah berpegaruh, maka sertakan juga dalam daftar.
