Network
KABAR BESUKI - Selama berabad-abad, wanita telah menggunakan beragam lipstik, lip glos, lip liner, dan kosmetik peningkat bibir lainnya untuk membuat bibir menjadi tampak indah dan berwarna.
Pada zaman kuno, kosmetik ini dibuat dari bahan alami, seperti buah beri merah, batu permata bubuk, atau pewarna yang diekstrak dari tumbuhan dan bunga tertentu. Baru ketika memasuki abad ke-19, lipstik tersedia sebagai komoditas buatan manusia yang dikemasrapi dan terbuat dari lilin dan pewarna buatan.
Dilansir dari Mayoralderm, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang bekerja untuk Berkeley's School of Public Health di University of California menemukan bahwa lip gloss dan lipstik saat ini mungkin mengandung tingkat kromium, timbal, aluminium, kadmium yang berpotensi berbahaya serta beberapa logam lain yang beracun bagi manusia.
Baca Juga: Pendakwah Buya Yahya Kirim Pesan Cinta untuk Presiden Atas Investasi Miras yang Dilegalkan
Meskipun penelitian-penelitian yang ada sebelumnya telah dilakukan yang meneliti keberadaan logam dalam lipstik dan kosmetik lainnya, penelitian ini merupakan penelitian pertama yang benar-benar menganalisis dan mengukur konsentrasi zat logam.
Ketika zat berbahaya yang berupa logam beracun ini diserap oleh pengguna setiap hari, akan menumbulkan masalah kesehatan dalam jangka waktu yang lama, terutama untuk seseorang yang menggunakannya dua atau tiga kali sehari.
Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa penggunaan lip gloss dan lipstik tertentu, dapat menyebabkan seseorang terpapar kromium berlebih yang bersifat karsinogen dan dapat menyebabkan tumor perut, sebagaimana dikutip dari laman mayoralderm.
Banyak lipstik merek terkenal mengandung timbal, yang merupakan racun saraf. Kadar timbal yang sangat tinggi sering dikaitkan menjadi penyebab keguguran, kemandulan, dan masalah kognitif.
Baca Juga: Pendakwah Buya Yahya Kirim Pesan Cinta untuk Presiden Atas Investasi Miras yang Dilegalkan
