Network
KABAR BESUKI – Kunyit merupakan salah satu tanaman herbal yang sering digunakan untuk bumbu masakan. Tak hanya itu, kunyit juga sering diolah menjadi minuman herbak yang kerap kali dikonsumsi untuk mengatasi masalah kesehatan, seperti jamu.
Arkeolog yang bekerja di India telah menemukan residu kunyit dalam pot tanah liat berumur 2500 SM. Sepanjang sejarah manusia kunyit dianggap memiliki kekuatan penyembuhan dan digunakan dalam upacara keagamaan.
Dalam 25 tahun terakhir pengobatan modern mulai diperhatikan. Menurut buku Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects, lebih dari 3.000 makalah ilmiah telah mengeksplorasi potensi manfaat kunyit untuk pengobatan.
Baca Juga: Buat Bau Tubuhmu Menjadi Luar Biasa, Inilah 7 Makanan yang Bisa Membantumu Mewujudkannya
Para peneliti percaya bahwa sifat anti-inflamasi dan antioksidan kunyitlah yang membuat rempah-rempah tersebut menjadi penyembuh yang kuat. Bagaimanapun, peradangan dan stres oksidatif terlibat dapat menjadi penyebab penyakit kronis. Dilansir dari Eatthis, berikut manfaat kunyit untuk tubuh,
- Mengobati Nyeri Artritis
Dalam sebuah penelitian kecil di jurnal Trials, para peneliti memberikan kepada 139 pasien dengan osteoartritis lutut sebanyak 500 miligram kunyit yang dikonsumsi tiga kali seharo, selama satu bulan.
Pada hari ke 14 dan 28, subjek yang menerima kunyit melaporkan peningkatan 50% rasa nyeri berkurang. Anehnya, para peneliti juga menemukan bahwa mengonsumsi kunyit dapat mengurangi berat badan hingga 2% dalam 4 minggu.
- Menurunkan Berat Badan
Sejumlah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kandungan kurkumin pada kunyit dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak perut. Sebuah studi tahun 2015, beberapa orang obesitas disarankan untuk mengubah pola hidup dan mengonsumsi sumplemen kurkumin hingga 30 hari. Hasilnya berat badan, lemak tubuh dan lingkar pinggul berkurang signifikan.
- Mengurangi Resiko Diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kunyit mungkin efektif dalam mencegah pradiabetes dan diabetes tipe 2, termasuk penelitian tahun 2009 dari Program Penelitian Diabetes dan Penyakit Metabolik di Universitas Auburn.
