Awas! Jangan Sampai Obesitas, Karena Dapat Menjadi Faktor Pendorong Kematian Virus Ini

- 5 Maret 2021, 14:17 WIB
 ilustrasi seorang mengukur lingkar perut /pixabay/bruno
ilustrasi seorang mengukur lingkar perut /pixabay/bruno /Prasetyo Pramono/

KABAR BESUKI – Kematian akibat virus menjadi momok di masyarakat dunia belakangan ini. Selama pandemi mengakibatkan seluruh penduduk di dunia membatasi aktivitas yang biasa dilakukan.

Sehingga, aktivitas yang terhenti mengakibatkan beberapa masalah yang timbul, khususnya pertambahan berat badan yang drastis atau obesitas.

Tingkat kematian akibat COVID-19 sekitar 10 kali lebih tinggi di negara-negara yang setidaknya terdapat 50 persen orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, menurut sebuah studi global.

Baca Juga: Bertemu Kepala BMKG, Bupati Banyuwangi Siapkan Sarana-Prasarana Mitigasi Bencana

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, studi yang menganalisis data angka kematian COVID-19 dari Johns Hopkins University di Amerika Serikat dan data Observatorium Kesehatan Global Organisasi Kesehatan Dunia tentang obesitas, menemukan 90 persen atau 2,2 juta dari 2,5 juta kematian akibat penyakit pandemi sejauh ini terjadi di negara-negara dengan tingkat obesitas yang tinggi.

"Lihat negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, yang tingkat kematian COVID-19 sangat rendah serta tingkat obesitas orang dewasa yang sangat rendah," kata Tim Lobstein, penasihat ahli Federasi Obesitas Dunia dan profesor di Australia Sydney University yang ikut memimpin studi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Manfaat yang Akan Didapat dari Minum Air Hangat di Pagi Hari, Salah Satunya Detox

Menurut Tim, negara-negara ini memprioritaskan kesehatan masyarakat termasuk berat tubuh populasi penduduk.

Sebaliknya, studi menemukan negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, dengan tingkat kematian karena COVID-19 dan obesitas pada kategori yang termasuk tertinggi.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini