Tips dan Trik Mengajarkan Anak Beramal Serta Manfaatnya, Sangat Berguna Hingga Dewasa

- 9 Maret 2021, 12:31 WIB
foto: ilustrasi pertemanan anak kecil
foto: ilustrasi pertemanan anak kecil /prasetyo bagus p//pixabay/bessi

KABAR BESUKI - Beramal merupakan salah satu perbuatan baik yang harus diajarkan sejak kecil. Untuk membiasakan anak beramal, Anda perlu memberikan tuntunan dan contoh nyata sebagai orang tua sehingga Si Kecil termotivasi dan tertarik untuk mengikutinya.

Anda sebaiknya mulai mengajarkan anak untuk beramal sejak usia 3-5 tahun. Sebab, pada usia ini anak mulai merasakan empati, yang merupakan kunci untuk memahami pentingnya beramal.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar cara mengajarkan anak beramal dan manfaatnya, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Kakak Felicia Tissue Merasa Muak Hingga Membongkar Perilaku Kaesang Pangarep Kepada Adiknya

  1. Ajarkan empati sejak dini

Sebelum memiliki dorongan hati untuk beramal, anak harus mampu berempati dengan orang lain terlebih dahulu.

Mulailah ajarkan anak mengenai sifat empati sejak berusia tiga tahun karena pada saat inilah mereka mulai memahami bahwa setiap orang punya perasaan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan empati:

  • Berbicara tentang perasaan orang lain dan mengapa mereka merasakannya.
  • Memberi saran kepada anak untuk membantu orang lain yang sedang kesulitan.
  • Memberikan buku atau membacakan cerita tentang emosi atau perasaan.
  • Ajarkan anak memiliki kesadaran diri dengan belajar membuat pernyataan menggunakan ‘aku’ untuk menggambarkan perasaannya.

Berkembangnya sifat empati dapat menjadi dasar bagi anak-anak untuk belajar beramal.

  1. Memberikan teladan yang baik

Salah satu cara belajar yang paling cepat bagi anak-anak adalah meniru apa yang orangtua atau orang-orang terdekatnya lakukan. Ciptakan lingkungan keluarga yang senang beramal dan menghargai kebiasaan beramal sehingga anak bisa menirunya.

Anda bisa memberikan contoh dengan memasukkan uang ke kotak amal atau memberikan sumbangan pada fakir miskin di depan anak Anda.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Wanita yang Pemarah Ternyata Cenderung Lebih Cerdas, Begini Penjelasannya

  1. Mengajarkan bahwa beramal merupakan kesempatan berbuat baik

Salah satu cara mengajarkan anak untuk beramal adalah menanamkan pada dirinya bahwa beramal merupakan sebuah kesempatan untuk berbuat baik.

Jelaskan kepada anak mengapa Anda beramal dan manfaatnya, baik dalam bentuk memberikan beras untuk pengemis, menyumbang ke panti asuhan, dan lain sebagainya.

  1. Melibatkan anak secara langsung

Selanjutnya, Anda dapat melibatkan anak untuk beramal secara langsung. Misalnya, dengan mengajaknya ke panti asuhan untuk menyumbangkan pakaian dan mainan bekas yang masih layak.

Anda juga dapat mengajarkan bahwa beramal bukan hanya tentang uang. Membantu orang lain dengan waktu dan tenaga juga bisa jadi cara untuk beramal.

  1. Berikan apresiasi positif

Berikan anak apresiasi secara positif setelah melakukan hal baik seperti beramal. Berikan pujian yang layak baginya dan ajak ia untuk memahami perasaannya setelah melakukan sebuah kebaikan.

Baca Juga: Waspada Peredaran 20.000 Potong Tahu Berformalin, BPOM Palembang Melakukan Pencegahan

  1. Memberi dalam kondisi apapun

Tunjukkan kepada anak bahwa dalam kondisi keuangan seperti apa pun, Anda tetap beramal sesuai kemampuan. Lagipula, beramal bukan hanya mengenai uang.

Jadi, jangan pernah mengeluhkan tidak bisa beramal karena keadaan finansial. Dengan demikian, anak akan belajar untuk dapat memberi dalam berbagai kondisi sesuai dengan kemampuannya.

Mengajarkan anak beramal memiliki berbagai manfaat bagi kehidupannya. Beramal bahkan bukan hanya berdampak baik bagi penerimanya saja, tapi juga bagi pemberinya.

Berikut adalah beberapa manfaat mengajarkan anak beramal yang bisa didapatkan:

  • Merasa bahagia saat mengetahui pemberiannya bermanfaat bagi orang lain.
  • Memiliki perasaan dan pandangan positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
  • Membuat anak merasa berperan dan terhubung dengan lingkungan atau dunia di luar dirinya.
  • Membantu menemukan arti dan tujuan dalam menjalani hidup.
  • Anak yang berbuat kebajikan memiliki kemungkinan penerimaan sosial lebih tinggi.
  • Anak yang suka beramal juga memiliki kemungkinan prestasi akademis yang lebih tinggi.
  • Anak-anak yang suka beramal akan lebih peduli dan perhatian pada bumi dan hal-hal lain di sekitar mereka.
  • Anak-anak yang telah terbiasa beramal akan melakukan kegiatan ini dengan penuh perasaan semangat dan bahagia.
  • Beramal juga dapat membuat anak merasakan kesenangan karena merasa mampu berperan dan membuat kondisi orang lain menjadi lebih baik dengan apa yang dilakukannya.

Baca Juga: Siapa Sangka, 11 Artis Ini Ternyata Adalah Pemegang Rekor Guinness World Records Book

Tidak hanya itu, anak yang telah terbiasa beramal akan mengembangkan sikap tulus, di mana mereka tidak lagi memberi untuk mendapatkan pengakuan.

Mereka akan terbiasa beramal karena mereka senang melakukannya. Ini adalah salah satu sikap yang sangat baik untuk dikembangkan hingga dewasa. ***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq.com


Tags

Terkini

x