Waspada! Kanker Payudara Jenis Ini Tidak Bisa Terdeteksi Apabila Hanya dengan Meraba Benjolan

- 21 Maret 2021, 14:53 WIB
 ilustrasi Kanker
ilustrasi Kanker /@shvetsa/ pexels

KABAR BESUKI – Sonar Soni Panigoro yang merupakan Seorang Ahli bedah onkologi RSCM mengatakan kanker payudara faktor pertumbuhan epidermal manusia reseptor 2 (HER2) tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan patologis saja, termasuk sentuhan seperti meraba benjolan.

"Penentuan tipe kanker setelah pemeriksaan patologi untuk mengetahui kanker atau tidak. Untuk sampai ke tipe HER2 harus dilanjutkan pemeriksaan imunohistokimia untuk menentukan tipe HER2 atau bukan. Hampir tidak mungkin (benjolannya HER2 atau bukan) diperiksa di rumah," kata Sonar.

Sonar Soni Panigoro menyatakan keterangannya tersebut dalam diskusi terbatas secara virtual, dikutip Minggu 21 Maret 2021.

Baca Juga: Kopi di Pagi Hari Bisa Menurunkan Berat Badan, dan Empat Alasan Lain yang Buat Kopi Lebih Baik Daripada Teh

Dengan kata lain, tidak ada cara untuk mendeteksi kanker payudara tipe HER2 selain melalui tes imunohistokimia.

Di sisi lain, tidak ada tanda khusus yang menimbulkan kecurigaan pada jenis kanker ini selain benjolan yang juga muncul pada jenis lainnya.

Mengenai asal muasal kanker payudara jenis ini, menurut Sonar, belum ada penelitian khusus yang menunjukkan HER2 akibat pola hidup yang buruk.

HER2 hanya mengandung reseptor HER2 tanpa reseptor untuk hormon progesteron dan estrogen seperti pada lumen A dan B.

Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Jepang, Kementerian Luar Negeri: Belum ada Laporan WNI Terdampak

Pengobatan satu-satunya adalah kemoterapi dan pemberian obat anti-HER2 atau trastuzumab.

"Untuk HER2 hanya bisa diberikan kemoterapi setahun karena setelah itu tidak ada manfaat lain. Untuk obat-obat kemoterapi kita belum mampu produksi karena bahan baku masih sulit dan teknologi yang tidak murah. Trastuzumab masih impor, walau sekarang sudah ada obat yang mirip," tutur Sonar.

"Awalnya harga Trastuzumab di atas Rp25 juta sekarang sudah ada di bawah Rp10 juta. Namun pemberian untuk stadium dini belum masuk tanggungan BPJS, baru untuk stadium lanjut," kata Sonar menambahkan.

Baca Juga: Lirik dan Chord ‘No Good Reason’ oleh EVERGLOW, Salah Satu Lagu dalam Mini Album ‘-77.82X-78.29’

Dalam hal peluang bertahan hidup selama lima tahun, pasien dengan kanker payudara tipe HER2 diperkirakan sekitar 75 persen, lebih banyak dari tipe triple negatif yaitu 60 persen dan lebih rendah pada cahaya A dengan probabilitas 80 hingga 90 persen.

"Luminal A dan B masih dalam pengobatan jangka panjang. Meski kemoterapi triple negative tidak bisa diberikan seumur hidup, hanya untuk jangka waktu saja karena efeknya cukup parah," kata Sonar.

Baca Juga: Sah! Ikbal Fauzi Aktor 'Ikatan Cinta' dan Novia Giana Menikah Hari Ini di Lembang Jawa Barat

Sonar mengingatkan kita, apapun jenis kankernya, bahwa pengobatan pada tahap awal adalah yang paling dianjurkan.

Perawatan pada tahap 0 atau 1 mungkin memiliki kemungkinan pemulihan sekitar 90 persen lebih baik. Kemungkinannya turun menjadi 70 persen pada stadium 2 dan 50 persen pada stadium 3.

Sedangkan pada stadium 4, kanker cenderung sulit untuk disembuhkan.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah