KABAR BESUKI - Musik Dangdut, musik sejuta umat, musik Indonesia yang juga terkenal di dunia. Musik semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pasti tahu.
Musik dangdut berakar dari musik melayu pada tahun 1940-an. Irama melayu sangat kental dengan unsur aliran musik dari India dan gabungan dengan irama musik dari Arab.
Unsur tabuhan gendang yang merupakan bagian unsur dari musik India digabungkan dengan cengkok penyanyi dan harmonisasi dengan irama musiknya merupakan suatu ciri khas dari Irama Melayu merupakan awal dari Irama Melayu ke Dangdut.
Waktu itu belum ada istilah dangdut, orang-orang menyebutnya dengan nama musik Melayu-Deli (Balai Bahasa Yogyakarta, Dari Tradisi ke Modernisasi, 2009). Katanya sih musik Melayu-deli mirip dengan keroncong.
William H. Frederick (1982) dalam Rhoma Irama and the Dangdut Style: Aspects of Contemporary Indonesian Popular Culture, bahkan menyebut musik keroncong di era itu dikatakan sebagai orkes melayu.
Orkes Melayu atau yang biasa disingkat O.M. inilah yang menjadi istilah untuk menamakan grup atau kelompok musik ber-genre dangdut, bahkan sampai saat ini.
Para penggemar dangdut tentunya akrab dengan grup-grup macam O.M. Monata, O.M. Sera, O.M. Sagita, O.M. Palapa, O.M. Latansa, dan sejenisnya. Nah udah mulai nyambung ya ternyata istilah OM itu lekat banget sama sejarah musik dangdut mula-mula.
Baca Juga: 6 Tanda Hubungan Keluarga Sehat dan 4 Tanda Terjebak dalam Keluarga Toxic
Saat ini di era digital, musik dangdut terakulturasi dengan budaya. Musik dangdut sudah tidak identik dengan musik kalangan bawah, para biduan pun sudah tidak terlalu seronok & terbuka tampilannya.
Bahkan musik dangdut sudah dipandu dengan musik koplo & pop sehingga semakin digemari oleh kalangan muda, lirik bahasa Jawa tentang percintaan putus nyambung balikan ditinggal pacaran lagi pun makin digandrungi para sobat ambyar.
Baca Juga: Awas, Radiasi Pada Ponsel Disebut Berbahaya Dapat Menyebabkan Sakit Kepala Bahkan Otak Berkabut
Walaupun baru-baru ini dunia musik campur sari berduka karena kepergian salah satu maestronya alm Didi Kempot yang di tahun 2019-2020 ini sukses mengumpulkan sobat ambyar dari berbagai penjuru Indonesia untuk kembali mencintai musik lokal.***