Network
KABAR BESUKI – Bagi Anda yang berniat menjalani tindakan filler payudara sebaiknya dipertimbangkan kembali. Seorang pakar kesehatan bidang anti-aging lulusan Universitas Udayana, dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) mengatakan bahwa metode untuk memperbesar ukuran payudara ini berbahaya dari sisi medis.
Cynthia menganjurkan agar para perempun jangan pernah melakukan prosedur filler payudara.
Sebagai informasi filler sendiri merupakan tindakan pengisi jaringan lunak, yakni zat yang dirancang untuk disuntikkan di bawah permukaan kulit guna menambah volume dan kepadatan di area yang disuntikkan.
Baca Juga: Kemensos Pastikan Target Bansos Akan Segera Disalurkan Kepada 17 Ribu KPM Hingga Akhir Maret,
Walaupun banyak beredar tawaran untuk melakukan tindakan tersebut dengan harga terjangkau sekalipun, ia menyarankan untuk jangan melakukannya.
“Filler payudara sendiri, faktanya sudah dilarang di negara eropa dan amerika yang dikenal pengobatan medisnya sudah sangat maju. Alasannya, efek samping yang timbul jika tidak dilakukan berakibat fatal," kata dia dalam siaran persnya, dikutip Kabar Besuki dari laman Antara pada 27 Maret 2021.
Baca Juga: Mengejutkan! Aktor Kim Soo Hyun Dikabarkan Mendapat Bayaran Rp6,34 miliar per Episode
Efek dari tindakan tersebut juga tidak main-main. Kemungkinan bisa terjadi pembengkakan dikarenakan infeksi hingga terjadi penyumbatan pembuluh darah ke jantung dan otak yang mengakibatkan kematian.
Sementara itu, filler payudara bisa menganggu pemeriksaan USG payudara apabila seorang wanita ingin melakukan medical check up atau screening tumor di dalam tubuhnya.
