Network
KABAR BESUKI – Ketika seseorang telah memasuki usia 25 tahun, saat itulah berbagai realita dan segudang problem harus benar-benar dihadapi seorang diri meski tetap ada peran orang lain dalam beberapa hal.
Orang yang telah memasuki usia 25 tahun juga cenderung mulai memandang kehidupan dengan jauh lebih realistis dan lebih bijak khususnya dalam menetapkan target pribadi.
Akan tetapi, di usia tersebut pula seseorang terkadang mengalami insecure ketika “diteror” oleh sejumlah pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Cek Tarifnya, Mulai Hari Ini Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Pemeriksaan GeNose C19
Baca Juga: Menuju Hari Pernikahan, yuk Intip Bagaimana Persiapan Keluarga Besar dari Aurel Hermansyah
Berikut ini beberapa pertanyaan yang seringkali ditanyakan kepada seseorang yang telah menginjak usia 25 tahun sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber:
- “Kapan Nikah?”
Ini salah satu pertanyaan yang sering masuk ke telinga Anda bagi yang sudah mulai beranjak dewasa, apalagi jika Anda telah menginjak usia 25 tahun ke atas.
Di kalangan masyarakat Indonesia, usia 25 tahun merupakan usia yang terbilang ideal untuk menempuh jenjang pernikahan (apalagi untuk perempuan).
Padahal di beberapa negara maju seperti Korea Selatan dan Jepang, menikah di atas usia 30 tahun khususnya bagi wanita merupakan hal yang biasa terjadi.
Hal tersebut disebabkan negara-negara maju menjunjung tinggi budaya produktivitas, sementara di negara berkembang cenderung menjunjung tinggi adat istiadat dan nilai-nilai keagamaan.
Meski demikian, sesungguhnya efektivitas pernikahan tidak didasarkan pada usia seseorang, melainkan kesiapan dan kematangan mental untuk menjalani dan mempertahankan kehidupan rumah tangga setelah akad nikah.
- “Apa Pekerjaanmu Sekarang?”
Di masa pandemi seperti sekarang ini, tidak banyak perusahaan yang bersedia membuka lowongan pekerjaan baru dikarenakan kebijakan PSBB hingga PPKM serta penerapan protokol kesehatan membuat biaya operasional membengkak.
Di saat yang bersamaan, pendapatan perusahaan juga cenderung tidak sebaik biasanya, walaupun tidak sedikit pula sektor bisnis yang justru semakin diuntungkan karena pandemi COVID-19.
Mendengar pertanyaan mengenai pekerjaan di masa pandemi bagi yang belum memperoleh pekerjaan terkadang membuat Anda merasa insecure, karena boleh jadi Anda telah berusaha untuk mencari lowongan pekerjaan namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
Bahkan, Anda yang mencoba memikirkan untuk menjalani bisnis pribadi seringkali mendapatkan pertentangan dari orang tua atau keluarga yang memiliki pandangan “sempit”.
Baca Juga: Ilmuwan Mengungkapkan, Bentuk Bibir Bisa Menentukan Bagaimana Tentang Karakter Diri Anda
Meski demikian, hal tersebut merupakan kondisi yang wajar karena orang tua cenderung memikirkan kesejahteraan anaknya secara mandiri, apalagi jika mereka berdua telah meninggal dunia.
- “Berapa Gajimu Sekarang?”
Berkaitan dengan poin sebelumnya, orang yang sudah memperoleh pekerjaan pun seringkali mendapatkan pertanyaan sensitif dari pihak keluarga dalam hal gaji atau penghasilan yang Anda peroleh.
Apalagi jika upah dari pekerjaan Anda diukur berdasarkan performance seperti content creator untuk sebuah media online, pertanyaan ini terkadang membuat Anda merasa insecure ketika kinerja Anda sedang mengalami penurunan.
Padahal, Anda juga telah melakukan berbagai upaya akan tetapi tidak selamanya realita di lapangan bersahabat dengan harapan Anda, khususnya jika disebabkan oleh faktor eksternal di luar perusahaan tempat Anda bekerja.
Sisi positifnya, Anda bisa jadikan sebagai motivasi untuk berpikir lebih kreatif dan tidak mudah menyerah.
Baca Juga: Tanggapi Aksi Teror, Deddy Corbuzier: Saya tuh Pernah Dikafir-kafirkan oleh Pemuka Agama
Baca Juga: Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Disebut Pemicu Terjadinya Inflasi pada Maret 2021
- “Apa Rencanamu Beberapa Tahun ke Depan?”
Pertanyaan mengenai masa depan sebenarnya sudah menjadi pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada Anda sejak kecil.
Akan tetapi ketika Anda telah memasuki usia 25 tahun, pertanyaan ini menjadi begitu krusial karena pada akhirnya Anda harus benar-benar mandiri dalam mengambil sebuah keputusan.
Untuk menghadapi pertanyaan seperti ini, Anda tidak perlu panik karena setiap orang memiliki kapasitasnya masing-masing untuk beradaptasi.
Bahkan, tidak jarang orang yang baru memulai karirnya di usia 25 tahun dan masih memasuki tahap awal belajar.
Meski demikian, Anda bisa menjadikan pertanyaan seperti itu sebagai motivasi diri untuk jauh lebih sukses di masa mendatang.
Bagaimana dengan Anda? Sebenarnya, Anda tidak perlu pusing jika harus menghadapi pertanyaan seperti itu. Jawablah dengan kepala dingin dan hati nurani Anda, dan cukup lakukan apa yang harus Anda lakukan dengan sebaik mungkin.***
