Jarang Disadari Orang Tua, Ini 3 Kesalahan Umum yang Banyak Terjadi dalam Mendidik Anak

- 10 April 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi Orang Tua dan Anak
Ilustrasi Orang Tua dan Anak /Rizqi A/PIXABAY/Victoria_Borodinova

KABAR BESUKI – Mendidik seorang anak tidak hanya sekedar memikirkan persoalan pendidikan formal dan karir mereka.

Sebagai orang tua yang baik, Anda juga harus menanamkan rasa tanggung jawab, cinta diri, dan kemandirian di dalamnya.

Ungkapan “tidak ada petunjuk tentang menjadi orang tua” mungkin benar adanya, karena setiap anak memiliki keunikannya masing-masing dan tidak bisa disamaratakan satu sama lain dengan anak lainnya.

Baca Juga: Mobil Tim Masuk Jurang, Jordi Onsu Ceritakan Kronologi Kecelakaan: Tim Denger Suara Anak Kecil Minta Tolong

Baca Juga: Bahaya! 5 Efek Samping Jika Terlalu Sering Minum Susu, Termasuk Menderita Penyakit Jantung

Baca Juga: Sinopsis The Unholy, Film Horor yang Tayang di Bioskop: Ketika Berkah Menjadi Sebuah Kutukan

Meski demikian, mengetahui beberapa kesalahan umum yang dilakukan orang dalam pendidikan anak dapat membantu Anda menghindari kesalahan tersebut.

Terkadang, ketakutan membuat kesalahan justru yang membuat Anda membuatnya. Dengan kata lain, tekanan lingkungan Anda bisa sangat berpengaruh.

Oleh karena itu, perlu adanya perubahan perspektif dalam mendidik anak karena tidak ada seorangpun yang mampu melakukan segala sesuatunya dengan sempurna.

Berikut ini beberapa kesalahan yang banyak dijumpai pada kebanyakan orang tua dalam mendidik anak sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Exploring Your Mind, antara lain:

  1. Mendidik Anak untuk Selalu Hebat dalam Prestasi Akademik

Banyak orang tua yang merasa bahwa anak yang dibesarkannya harus tumbuh dengan prestasi akademik yang sangat unggul dibandingkan teman-temannya di kelas atau sekolah.

Bahkan, tidak sedikit orang tua yang mengarahkan anaknya untuk mengejar pendidikan formal setinggi mungkin, bahkan hingga jenjang doktoral apabila diperlukan.

Meski terlihat baik untuk masa depan anak, menuntut anak untuk menjadi yang terbaik dalam prestasi akademik belum tentu mampu membuatnya bahagia.

Baca Juga: Hati-hati! 4 Diet Populer Ini Bisa Sebabkan Kerusakan Usus Permanen, Begini Kata Ahli

Baca Juga: Pengusaha Sukses Ternyata Berpotensi Memiliki Ciri-Ciri Seorang Psikopat, Kenali 5 Tandanya

Baca Juga: Ini 4 Zodiak yang Dianggap Paling Keras Kepala, Perlu Kesabaran Ekstra untuk Menghadapi Mereka

Bahkan, Anda yang saat ini menjadi orang tua bisa jadi akan merasa frustasi jika hasil yang diperoleh anak tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan.

Beberapa filsuf seperti Epicurus, Heidegger, dan Byung Chul telah menulis buku yang menganalisis efek kebosanan pada anak akibat rutinitas akademik yang begitu melelahkan.

Untuk itulah, anak perlu banyak dilatih mengenai kreativitas dan keterampilan untuk memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan.

  1. Memaksa Anak untuk Fokus pada Urusan Akademik

Berkaitan dengan poin sebelumnya, mungkin banyak orang tua yang selalu menanyakan progres mengenai nilai ujian, pilihan sekolah atau perguruan tinggi setelah lulus, dan lain-lain.

Ketika anak memiliki pertimbangan lain untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, terkadang orang tua justru menentangnya dengan segudang alasan yang tidak sepenuhnya benar ataupun salah.

Baca Juga: Lesung Pipi yang Dianggap Sebagai Karakteristik Kecantikan Ternyata Adalah Sebuah Kecacatan, Simak Ulasannya

Padahal ada beberapa aspek keterampilan lain yang dibutuhkan anak dalam jangka panjang seperti keterampilan sosial, motorik, rasa tanggung jawab, hingga pengembangan potensi diri.

  1. Menerapkan Reward and Punishment

Ketika Anda terus-menerus menggunakan pendekatan reward and punishment dalam mendidik anak, dia bisa saja kehilangan motivasi internal bahkan merasa frustasi ketika kerja kerasnya tidak memperoleh apresiasi jika hasilnya tidak memuaskan.

Bahkan, ini dapat mempengaruhi konsentrasi, kinerja, atau konsistensi anak Anda dalam mengeksplorasi segala potensi dirinya.

Sebaiknya, orang tua perlu menekankan pentingnya berproses, bersabar, dan berlapang dada dibandingkan sekedar mengejar hasil akhir yang ingin dicapai.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: exploringyourmind


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah