Membandingkan ini dengan perkiraan 40 persen dari mereka yang memakai kacamata di populasi umum India, para peneliti menyimpulkan bahwa risiko tertular COVID dua hingga tiga kali lebih rendah pada mereka yang memakai kacamata daripada mereka yang tidak berkacamata.
SARS-CoV-2, virus di balik COVID-19, masuk ke dalam tubuh melalui enzim yang disebut reseptor ACE2, yang dapat ditemukan di seluruh tubuh, termasuk di mata.
Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu! Inilah 6 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Selama Menstruasi
Hal ini, di samping fakta bahwa mata biasanya langsung terpapar virus, dapat membuat tubuh ini menjadi ‘tempat awal infeksi’ menurut para peneliti.
Mengenakan kacamata, kemudian, melindungi mata dari paparan langsung ini.
Menurut para peneliti, ‘peran pelindung kacamata ditemukan signifikan secara statistik’ jika dipakai lebih dari delapan jam sehari.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penularan melalui menyentuh permukaan yang terkontaminasi adalah cara lain orang dapat terinfeksi virus meskipun tidak sesering penularan melalui udara.
Ketika seseorang menyentuh partikel yang terinfeksi di suatu permukaan, mereka dapat menularkan virus ke dirinya sendiri dengan menyentuh mata, hidung, dan mulutnya, yang juga mengandung reseptor ACE2.
Dilansir Kabar Besuki dari Best Life Online, Para peneliti mengatakan ini adalah skenario yang mungkin terjadi.