Penelitian Baru Menunjukkan Bahwa Melamun dapat Menginspirasi Kebahagiaan, Simak Ulasannya!

- 17 April 2021, 16:16 WIB
Ilustrasi melamun.
Ilustrasi melamun. /Pixabay /Anastasia Gepp

KABAR BESUKI - Semakin banyak penelitian dan bukti dari terapi klinis menunjukkan bahwa kita dapat menggunakan lamunan yang bertujuan dan menyenangkan untuk meningkatkan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Penelitian baru menunjukkan bahwa melamun dapat menginspirasi kebahagiaan jika Anda dengan sengaja terlibat dengan topik yang bermakna, seperti kenangan indah tentang orang yang dicintai atau membayangkan adegan kemenangan dalam menghadapi segala rintangan.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Emotion, para peneliti menguji seberapa besar kesenangan yang didapat orang dari berpikir. Peserta yang dibiarkan sendirian lebih cenderung tertarik pada topik yang mengkhawatirkan atau netral seperti pekerjaan atau sekolah, dan mereka dibiarkan dengan perasaan negatif atau netral setelah sesi.

Baca Juga: Jangan Khawatir atau Cemas, Sebesar Inilah Kekuatan Vaksin Melindungi Anda dari Serangan Virus COVID-19

Baca Juga: Jika Tidak Bisa Tidur dan Malah Mendadak Terbangun di Malam Hari, Kemungkinan Minuman Ini Penyebabnya

Baca Juga: Zodiak Virgo: Memiliki Jiwa Perfeksionis, Berikut Ciri Kepribadian Unik dari Zodiak Virgo

Ketika diberi kerangka kerja yang memandu mereka untuk membayangkan sesuatu yang positif, seperti fantasi memiliki kekuatan super atau ingatan akan ciuman pertama mereka, mereka 50 persen lebih mungkin untuk merasa positif setelah sesi tersebut.

Mengapa mereka tidak bisa melakukannya sendiri? Erin Westgate, seorang profesor psikologi di University of Florida dan penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa lamunan positif adalah peningkatan kognitif yang lebih berat. Jadi, otak kita bergerak menuju pikiran yang mudah mengembara, bahkan ketika hasilnya negatif.

Menggunakan imajinasi Anda "Sepertinya itu mudah," kata Westgate. Saat Anda melamun, Anda bertindak sebagai “penulis skenario, sutradara, penonton, dan pemain dalam keseluruhan drama mental yang terjadi di kepala Anda. Itu sangat menuntut secara kognitif".

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini

x