3 Alasan Orang Rela Mengeluarkan Uang untuk Berlangganan Konten Berbayar, Simak Ulasannya

- 18 April 2021, 15:23 WIB
Ilustrasi internet.
Ilustrasi internet. /Pixabay

KABAR BESUKI – Ketika Anda berselancar di sebuah situs atau portal berita, terkadang Anda menemukan sebuah konten yang mengharuskan Anda untuk membeli atau berlangganan demi mengaksesnya.

Tidak jarang pula, Anda seringkali merasa terganggu dengan banyaknya iklan yang berseliweran dan mengganggu tampilan layar, meski sejatinya hal tersebut merupakan sumber penghasilan utama dari situs tersebut (iklan programmatic).

Dalam hal hiburan, keberadaan operator TV Kabel menghadirkan beragam variasi konten yang belum tertampung oleh TV terestrial (free to air) sehingga tidak mengherankan jika beberapa pemain industri TV nasional di Indonesia juga bermain di bisnis ini.

Bahkan, saat ini juga hadir berbagai layanan over the top (OTT) seperti YouTube, Netflix, VIU, Disney+ Hotstar, dan lain-lain (termasuk juga OTT yang dimiliki oleh konglomerasi TV nasional) yang semakin melengkapi kebutuhan hiburan masyarakat di era milenial.

Baca Juga: Jarang Disadari! 4 Hal Ini Justru Bisa Sebabkan Rambut Rontok Hingga Picu Kebotakan

Dilansir Kabar Besuki dari weforum.org, berikut ini beberapa alasan yang mendasari sebagian orang khususnya dari kalangan menengah ke atas dan milenial rela membayar untuk sebuah konten, antara lain:

  1. Kualitas dan Kredibilitas Terjamin

Laporan ini menunjukkan bahwa orang di enam negara seperti China, Jerman, India, Korea Selatan, Inggris Raya, dan Amerika Serikat rela membayar langganan karena mereka percaya terhadap kualitas konten dan yakin bahwa data pribadi mereka aman.

Kepercayaan ini sebagian besar berasal dari positioning mereka sebagai merek berkualitas. Dalam kasus berita, merek yang paling banyak memiliki pelanggan adalah merek yang sejalan dengan nilai-nilai seperti keandalan, kejujuran, objektivitas, dan integritas.

Sebuah studi yang dirilis oleh Center for Media Engagement menemukan bahwa informasi yang lebih lengkap mengenai suatu topik memberi konsumen rasa kepercayaan yang lebih tinggi.\Baca Juga: 8 Ide Camilan Gorengan Gurih dan Manis Cocok untuk Hidangan Berbuka Puasa atau Acara Arisan Keluarga

Ini menunjukkan alasan kuat bahwa layanan berlangganan terus tumbuh untuk sejumlah merek ternama di sektor media berita seperti New York Times, Wall Street Journal, dan Financial Times.

Demikian halnya untuk sektor hiburan, saat ini sebagian masyarakat milenial cenderung memilih untuk berlangganan over the top (OTT) seperti Netflix, HBO GO, Amazon, Hulu, Disney+ Hotstar, hingga VIU.

Beberapa merek OTT ternama tersebut kerap menawarkan value added berupa original content yang diakses secara berbayar dengan kualitas yang tinggi.

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 April 2021: Rendy Melihat Elsa Sedang di Apartemen Riki Bahkan Merekam Mereka Berdua?

  1. Aksesibilitas yang Lebih Lengkap

Sebagian orang bersedia untuk membayar biaya berlangganan demi menikmati sebuah hiburan karena beberapa layanan OTT memungkinkan untuk memilih konten yang lebih bervariasi.

Sebab, sebuah saluran TV memiliki keterbatasan dalam hal ketersediaan slot untuk menayangkan sebuah konten, terutama TV terestrial yang dapat diakses secara gratis hanya dengan bermodalkan antena UHF (antena biasa).

Bahkan ketika sebuah grup media memiliki beberapa saluran TV terestrial dan berbayar sekaligus, tetap saja ada keterbatasan mengenai ruang yang tersedia sebanyak jumlah saluran yang mereka miliki.

 Baca Juga: Sahur On The Road di Blimbingsari Berakhir Dibubarkan Petugas, Ada yang Berjoget Teriak-teriak dan Mabuk

  1. Meminimalisir Risiko Terkait Data Pribadi

Di beberapa negara berkembang khususnya Indonesia, iklan masih menjadi sumber pendapatan utama sebuah media tak terkecuali media berita.

Akan tetapi, ketergantungan media terhadap iklan berpotensi mengurangi kualitas konten yang disajikan, terutama jika sebuah institusi media dihadapkan pada persaingan yang makin ketat.

Bahkan, sebuah riset menyebutkan bahwa pendapatan sebuah media online hanya sebesar 10 persen dari pendapatan media konvensional.

Baca Juga: Hantu Bisa Masuk Dunia Mimpi? Ternyata Mimpi Bertemu Hantu Punya Makna Tersendiri, Ini Alasannya

Selain itu, beberapa institusi media menjual data pribadi pelanggannya secara langsung ataupun tidak langsung ketika konten disajikan secara gratis agar biaya operasional dapat tertutupi bahkan hingga meraup keuntungan melimpah.***

 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: We Forum


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah