Penyebab Kebotakan Terkena Kanker, Ini Cara Mengatasinya Agar Bisa Berbaur dan tak Minder

- 21 April 2021, 13:19 WIB
Pria Botak
Pria Botak /Bayu//Pexels/Brett Sayles

KABAR BESUKI - Rambut rontok adalah salah satu efek yang paling mudah terlihat bagi penderita kanker saat menjalani proses perawatan. Penyebab utamanya adalah penggunaan obat sitostatik.

Obat ini membasmi sel-sel yang melakukan pembelahan atau mencegah pertumbuhan sel kanker dengan cepat. Sayangnya, efek sampingnya adalah menyerang sel-sel lain yang tidak berbahaya, termasuk sel di folikel atau kelenjar rambut kita.

Bila kemoterapi telah selesai, rambut akan tumbuh kembali dalam waktu satu atau dua bulan, meskipun rambut yang tumbuh bisa agak berbeda dari rambut yang lama dari segi ketebalan atau tekstur.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021: Berkat Rafael, Rendy Berhasil Mengikuti dan Menemukan Keberadaan Riki

Meskipun tak semua penderita mengalami kerontokan rambut, tapi hal ini terjadi karena merupakan salah satu efek dari pengobatan kanker.

Efek lain pengobatan kanker adalah timbul rasa mual, rasa kelelahan, indera pendengaran yang berkurang, gairah seks menurun, diare, serta perubahan pada kulit dan kuku.

Namun, yang paling mudah dilihat adalah rambut yang terus rontok. Pada umumnya terdapat 2 alasan mengapa para pasien kanker umumnya berkepala botak?

Pertama, karena perawatan dan pengobatan kanker yang menyebabkan rambut rapuh dan rontok sehingga para penderita kanker memutuskan untuk membotaki kepalanya.

Obat-obatan dan kemoterapi bertujuan membunuh sel-sel kanker, namun juga bisa merusak akar rambut.

Baca Juga: Kecantikan Amanda Manopo Saat Dibalut Busana 'Korean Look', Disebut-sebut Mirip Song Hye Kyo?

Beberapa pasien tak hanya kehilangan rambut di kepalanya, namun juga bulu-bulu di bagian tubuh lain seperti bulu mata, alis, bulu ketiak, dan pubis.

Kerontokan rambut karena kemoterapi tak berlangsung selamanya, kok.

Setelah 3 hingga 10 bulan dari perawatan dan pengobatan kanker berakhir, maka rambut akan tumbuh lagi.

Rambut mungkin tidak langsung tumbuh dengan normal dan lebat, namun seiring berjalannya waktu rambut akan tumbuh seperti sediakala, bahkan lebih lebat.

Alasan kedua, adalah para penderita kanker memang dengan sengaja membotaki kepalanya bahkan sebelum efek kanker dan pengobatan mempengaruhi kesuburan rambut.

Baca Juga: Ahli Mengungkap, Orang yang Sering Tidur Larut Malam Dianggap Lebih Cerdas dan Kreatif

Banyak pasien yang mengakui bahwa membotakkan kepala sebelum rambut mulai rontok akan membuat perasaan dan psikis lebih stabil.

Selain itu, membotaki rambut sebelum rambut mulai rontok juga lebih mempermudah perawatan, karena kondisi rambut rontok bisa membuat tekanan batin dan membutuhkan waktu ekstra ketika kondisi rambut selalu berantakan.

Seperti yang dilansir Kabar Besuki dari Channel Sarterindo, tindakan ini bisa membantu secara psikologis ketika rambut mulai rontok.

Baca Juga: Sering Merasa Kesepian Ternyata Miliki Bahaya, Sama Mematikannya dengan Merokok, Ini Kata Ahli

Selain itu, menyiapkan topi, kerudung, atau rambut palsu sebelum menjalani kemoterapi juga bisa menjadi pilihan yang bijak. Penutup kepala tidak hanya berfungsi untuk menambah kepercayaan diri, tetapi juga menjaga suhu kepala.

Menjalani kemoterapi bukanlah hal mudah. Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat membantu, terutama pada saat awal kerontokan rambut.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube


Tags

Terkini

x