Menurut Penelitian, Terlalu Sering Terbangun di Malam Hari dapat Meningkatkan Kematian Akibat Penyakit Jantung

- 22 April 2021, 03:29 WIB
Foto: Ilustrasi tidur
Foto: Ilustrasi tidur /Rianti S/pexels.com/ cottonbro

Profesor Dominik Linz yang menjadi bagian dari penelitian ini mengatakan jika pemicu utama dari tidur yang terganggu ini adalah apnea tidur.

Seperti dikutip dari SehatQ, apnea tidur atau sleep apnea adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pernapasan karena dinding pada tenggorokan kendur dan menyempit sehingga mengganggu tidur anda.

Baca Juga: Rumah Tangganya Dilanda Isu, Sule Curhat ke Boy: Kayanya Gue Masih Kerja Nggak Akan Berhenti Sampai Mati

"Penyebab lain dari terganggunya tidur adalah polusi suara di malam hari, misalnya suara pesawat di malam hari. Tergantung dari intensitas terganggunnya, seseorang mungkin bisa sadar akan lingkungannya (terbangun total) tetapi biasanya tidak seperti itu," kata Linz.

Dari penelitian tersebut, Linz dan rekannya menemukan jika wanita yang sering mengalami tidur terganggu berisiko 31.5 persen kali lebih rentan terhadap penyakit jantung.

Peneliti memperoleh data tersebut dari pemantauan terhadap partisipan yang berusia 64 hingga 84 tahun selama enam hingga sebelas tahun.

Selain pada  wanita, para peneliti juga menemukan adanya peningkatan risiko penyakit jantung pada pria yang mengalami gangguan tidur juga, namun tidak begitu signifikan dibanding yang terjadi pada wanita.

Baca Juga: Unggah Foto Pakai Kebaya Putih, Felicia Tissue Rayakan Hari Kartini: Sama Seperti Gimana Senyum itu Menular

Para peneliti belum memahami mengapa terjadi perbedaan yang cukup jauh terhadap risiko penyakit jantung pada pria dan wanita yang mengalami gangguan tidur.

Menurut Linz, faktor-faktor yang mengakibatkan seseorang terbangun secara tidak sadar akan meningkat seiring bertambahnya umur, indeks massa tubuh (BMI), dan sleep apnea.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkini

x