Menurut Penelitian, Terlalu Sering Terbangun di Malam Hari dapat Meningkatkan Kematian Akibat Penyakit Jantung

- 22 April 2021, 03:29 WIB
Foto: Ilustrasi tidur
Foto: Ilustrasi tidur /Rianti S/pexels.com/ cottonbro

KABAR BESUKI - Mendapatkan tidur yang cukup adalah penting bagi setiap orang untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta mencegah terjadinya kerusakan pada otak.

Bagi orang dewasa, penting untuk setidaknya mendapatkan tidur sebanyak 7 hingga 9 jam per malamnya tanpa gangguan.

Terkait hal tersebut, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Adelaide di Australia dan Maastricht University Medical Center di Belanda menemukan jika terlalu sering mengalami tidur yang terganggu akan meningkatkan resiko kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Pencarian KRI Nanggala-402 yang Hilang di Perairan Bali: Berawak 53 Orang dan Diduga Ada Tumpahan Minyak

Dilansir dari European Society of Cardiology, Peneliti mengungkapkan dampak 'bangun tanpa disadari' dan kaitannya dengan risiko meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung, seperti dilansir Kabar Besuki dari Escardio.com.

Para ahli kesehatan mengatakan jika terbangun secara tiba-tiba di malam hari dikaitkan dengan masalah kesehatan jantung jangka panjang dan tingkat kematian pada wanita yang lebih tinggi, namun tidak begitu tinggi pada pria.

Studi terhadap 8.000 pria dan wanita mengungkapkan wanita yang mengalami bangun tak sadar paling sering dan untuk waktu yang lebih lama memiliki risiko dua kali lipat meninggal akibat masalah jantung.

Baca Juga: Kabar Duka dari Artis Cantik Citra Kirana: Inna lillahi Telah Berpulang Papa Kami Tercinta Iwan Siregar

Terbangun tiba-tiba adalah hal normal yang sering dialami orang setiap orang, namun jika terlalu sering dan mengganggu sebagian besar siklus tidur maka hal itu bisa menjadi masalah.

Profesor Dominik Linz yang menjadi bagian dari penelitian ini mengatakan jika pemicu utama dari tidur yang terganggu ini adalah apnea tidur.

Seperti dikutip dari SehatQ, apnea tidur atau sleep apnea adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan pernapasan karena dinding pada tenggorokan kendur dan menyempit sehingga mengganggu tidur anda.

Baca Juga: Rumah Tangganya Dilanda Isu, Sule Curhat ke Boy: Kayanya Gue Masih Kerja Nggak Akan Berhenti Sampai Mati

"Penyebab lain dari terganggunya tidur adalah polusi suara di malam hari, misalnya suara pesawat di malam hari. Tergantung dari intensitas terganggunnya, seseorang mungkin bisa sadar akan lingkungannya (terbangun total) tetapi biasanya tidak seperti itu," kata Linz.

Dari penelitian tersebut, Linz dan rekannya menemukan jika wanita yang sering mengalami tidur terganggu berisiko 31.5 persen kali lebih rentan terhadap penyakit jantung.

Peneliti memperoleh data tersebut dari pemantauan terhadap partisipan yang berusia 64 hingga 84 tahun selama enam hingga sebelas tahun.

Selain pada  wanita, para peneliti juga menemukan adanya peningkatan risiko penyakit jantung pada pria yang mengalami gangguan tidur juga, namun tidak begitu signifikan dibanding yang terjadi pada wanita.

Baca Juga: Unggah Foto Pakai Kebaya Putih, Felicia Tissue Rayakan Hari Kartini: Sama Seperti Gimana Senyum itu Menular

Para peneliti belum memahami mengapa terjadi perbedaan yang cukup jauh terhadap risiko penyakit jantung pada pria dan wanita yang mengalami gangguan tidur.

Menurut Linz, faktor-faktor yang mengakibatkan seseorang terbangun secara tidak sadar akan meningkat seiring bertambahnya umur, indeks massa tubuh (BMI), dan sleep apnea.

Dengan begitu, anjuran dari para peneliti adalah untuk menjaga tidur mereka dengan lebih baik, mengurangi berat badan, serta segera mengobati sleep apnea untuk meminimalisir risiko penyakit jantung.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkini