Sembelit dapat Meningkatkan Risiko Kanker Kolorektal, Simak Penjelasannya!

- 1 Mei 2021, 06:24 WIB
ilustrasi toilet
ilustrasi toilet /Aliefia Rizky/unsplash // @giorgiotrovato

Kanker kolorektal, kanker apa pun yang memengaruhi usus besar atau rektum adalah diagnosis kanker paling umum ketiga di antara pria dan wanita di AS, menurut American Cancer Society. Secara keseluruhan, risiko seumur hidup terkena kanker kolorektal adalah sekitar 4 persen baik untuk pria maupun wanita, meskipun itu mempengaruhi pria sedikit lebih sering.

Baca Juga: Serangga Ini dapat Membawa dan Menyebarkan Covid-19, Sebaiknya Anda Harus Waspada!

Studi lain menemukan bahwa buang air besar kurang dari tiga kali seminggu juga terkait dengan kanker kolorektal

Sebuah studi yang lebih baru, diterbitkan dalam Alimentary Pharmacology & Therapeutics pada Juli 2014, mengamati hampir 29.000 pasien dengan sembelit kronis dan lebih dari 86.000 kontrol tanpa itu dari database AS.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan sembelit kronis artinya mereka buang air besar kurang dari tiga kali seminggu memiliki "prevalensi dan insiden kanker kolorektal yang lebih tinggi secara signifikan".

Para peneliti juga mencatat bahwa semakin parah sembelit kronis, semakin tinggi risikonya. Nicholas Talley, MD, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Meskipun sembelit kronis dianggap sebagai penyakit yang relatif jinak, praktisi harus menyadari hubungan potensial ini untuk memantau dan merawatnya sesuai dengan itu", katanya.

Baca Juga: 7 Ciri Fisik Bahwa Wanita Akan Menua, Salah Satunya Rambut dan Alis Anda Mungkin Menipis

Penelitian lain menemukan hubungan antara buang air besar dan kanker kolorektal

Tapi bukan hanya sembelit yang bisa menjadi perhatian. Jenis perubahan yang berlawanan dalam gerakan usus Anda bisa membuat Anda berisiko terkena kanker kolorektal. Menurut sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer, tinja yang kendur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.

Studi ini mengamati 25.663 pria dan wanita antara usia 45 dan 79 dan mereka menemukan bahwa "memiliki tinja yang longgar dibandingkan dengan tinja lunak dikaitkan dengan peningkatan sekitar 3 kali lipat risiko [kanker kolorektal] di semua model," para penulis menjelaskan. "Ini sangat signifikan dan hubungannya masih tetap ada ketika faktor gaya hidup dan variabel kebiasaan buang air besar dimasukkan dalam model".

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online


Tags

Terkini