Tanpa Disadari, Jika Anda Merasakan Hal Ini Sebenarnya Anda Sudah Terjangkit Virus COVID-19

- 1 Mei 2021, 12:30 WIB
ilustrasi anxiety
ilustrasi anxiety /Aliefia Rizky/pexels/@mentalhealthamerica

KABAR BESUKI - Sejak Covid-19 memunculkan kepalanya yang buruk dan menjungkirbalikkan dunia kita, gejala virus yang bertahan lama telah bervariasi dan sulit untuk ditentukan hingga sekarang.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Dr. Natalie Lambert dari Fakultas Kedokteran dan Korps Penyintas Universitas Indiana menganalisis pengalaman jangka panjang yang dialami para penyintas Covid-19 dengan virus.

Laporan Survei Gejala 'Pengangkut Panjang' Covid-19 mengidentifikasi sejumlah gejala ini.

Silahkan melihat dari yang paling tidak umum hingga paling umum untuk melihat apakah Anda pernah mengalaminya.

Baca Juga: Anda Diperingatkan untuk Menyiapkan Hal Ini Apabila Terjadi Efek Samping Vaksin COVID-19 yang Tak Terduga

  1. Masalah Memori

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease menganalisis potensi efek neurologis jangka panjang Covid-19 pada pasien yang mengalami kasus parah.

Masalah memori dan penurunan kognitif adalah efek samping potensial untuk beberapa pasien ini.

Karena virus mempengaruhi sistem saraf, masalah ingatan mungkin masih menjadi efek samping bagi beberapa pasien, terutama mereka yang menderita kasus yang parah.

  1. Kecemasan

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh American Psychiatric Association, sekitar 36 persen orang Amerika merasa virus corona berdampak serius pada kesehatan mental mereka.

Antara karantina, isolasi sosial, dan kekhawatiran tentang berkembangnya kasus virus corona yang parah, tidak heran kecemasan masih menjadi gejala bagi pasien Covid-19.

Baca Juga: Orang yang Memakai Kacamata Memiliki Kemungkinan Sulit untuk Tertular Serangan Virus COVID-19

  1. Kesulitan Tidur

Tidur sangat penting karena menjaga sistem kekebalan berfungsi dengan baik, meningkatkan fungsi otak, menstabilkan suasana hati, dan meningkatkan kesehatan mental.

782 responden survei mengaku kesulitan tidur, bahkan setelah sembuh dari COVID-19. Kurang tidur ini mungkin disebabkan oleh kecemasan atau kekhawatiran tentang virus atau mungkin disebabkan oleh gejala lain yang masih ada, seperti nyeri otot atau batuk.

Menetapkan waktu tidur tertentu dan hanya menggunakan tempat tidur Anda untuk tidur dapat membantu mengatasi kesulitan ini.

  1. Sakit kepala

Menurut Dr. Sandhya Mehla dari Hartford HealthCare Headache Center, Diperkirakan sakit kepala adalah gejala Covid-19 pada sekitar 13 persen pasien Covid-19.

Baca Juga: Anak yang Selalu Diomeli Orang Tuanya Kelak Dia akan Berpeluang Menjadi Anak Sukses Lho

Dilansir Kabar Besuki dari Eat This, Ini adalah gejala COVID-19 paling umum kelima setelah demam, batuk, nyeri otot, dan kesulitan bernapas.

Dalam survei tersebut, 902 peserta mengklaim bahwa sakit kepala adalah gejala jangka panjang setelah Covid-19. Ini mungkin karena dehidrasi, hidung tersumbat, atau gejala lain dari virus corona, seperti demam.

  1. Kesulitan Konsentrasi atau Fokus

Efek jangka panjang COVID-19 tidak diketahui karena virusnya sangat baru, tetapi para peneliti melihat efek neurologis tertentu pada pasien yang telah pulih.

Studi yang dilakukan di Wuhan menganalisis kondisi neurologis ini dan menemukan bahwa 40 persen pasien yang dianalisis mengalami kebingungan dan gangguan kesadaran.

Ini biasanya disebut sebagai kabut otak dan banyak pasien mengungkapkan perasaan seperti ini saat memulihkan diri dari virus corona.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Eat This


Tags

Terkini