Selain itu, remaja yang jerawatan cenderung mendapat nilai A pada bahasa Inggris, sejarah, matematika dan sains, dan kemungkinan lebih tinggi untuk memperoleh gelar sarjana.
Profesor ekonomi Ball State University Erik Nesson dan profesor ekonomi Emory University Hugo M. Mialon juga menemukan bukti jerawat dikaitkan dengan pendapatan yang lebih tinggi untuk wanita.
"Secara khusus, kami menemukan bahwa memiliki jerawat dikaitkan dengan perasaan kurang diterima secara sosial dan dikaitkan dengan kurang berpartisipasi di klub olahraga dan di klub non-olahraga, menunjukkan kemungkinan pergeseran dari pengejaran fisik ke intelektual," menurut penelitian itu.
Jerawat merupakan penyakit paling umum kedelapan di antara manusia, yang mempengaruhi sekitar 645 juta orang di seluruh dunia. Sekitar 60 hingga 68 persen penderitanya berusia 15 hingga 19 tahun.
Penelitian ini menggunakan data dari survei terhadap lebih dari 90.000 siswa AS di kelas 7-12 mulai tahun 1994-1995, dan berlanjut ke 2007-2008. Dalam sampel, hampir 50 persen siswa sekolah menengah melaporkan sering mengalami jerawat, sering, atau setiap hari.
Para peneliti menyatakan efek jerawat ini lebih mungkin terjadi di antara gadis-gadis, terutama mereka yang Asia atau kulit putih.***