Mendapatkan Pekerjaan Bisa Menimbulkan Lebih Banyak Stres, Kok Bisa? Simak Penjelasan Berikut

- 20 Mei 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi suasana ruangan kantor tempat kerja/Pexels/fauxels
Ilustrasi suasana ruangan kantor tempat kerja/Pexels/fauxels /

KABAR BESUKI - Terlepas dari kenyataan bahwa para ilmuwan mengasosiasikan kebahagiaan dengan ucapan terima kasih, terkadang rasa syukur memiliki kelemahan.

Meskipun rasa syukur atas pekerjaan Anda bisa tulus dan otentik, seringkali hal itu salah tempat dan merupakan akibat dari tekanan untuk “bersyukur” atas pekerjaan. Dan rasa syukur tanpa pamrih dan wajib ini bisa menjadi bumerang bagi kita.

Dilansir Kabar Besuki melalui laman Bright Side, menyelidiki masalah ini hanya untuk mengetahui bahwa rasa syukur terkait pekerjaan memiliki kelemahan, yang memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Surati Jokowi untuk yang Ke-2 Kali, Tegaskan agar Segera Mengambil Tindakan

  • Itu membuat Anda lebih bersedia untuk mentolerir hal-hal yang membuat Anda tidak bahagia

Banyak orang memiliki contoh sejak masa kecil mereka dipaksa untuk merasa bersyukur atas sesuatu yang tidak mereka sukai.

Anda tidak ingin makan sayuran atau apa pun, dan ibu atau ayah Anda akan berkata, “Bersyukurlah karena bisa makan” dan para anak diajarkan untuk menghargai apa yang dimiliki dan tidak mengeluh tentang itu.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Kehilangan Calon Bayi, Dokter: Happy Berlebih Juga Bisa Pengaruhi Janin

Kemudian kita tumbuh dan melanjutkan cara berpikir ini sebagai orang dewasa di tempat kerja, menekan diri kita sendiri untuk mengungkapkan rasa syukur. “Bisa jadi lebih buruk,” Anda mungkin berkata kepada diri sendiri dalam situasi yang sulit.

Tetapi jika Anda terlalu sibuk mendorong diri sendiri untuk bersyukur atas pekerjaan Anda, Anda mungkin tidak menyadari bahwa sebenarnya pekerjaan itu tidak berterima kasih dan membuat Anda merasa mandek.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Bright Side


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x