Stop Memberi Label Sekolah ‘Baik’ atau ‘Buruk’ Karena Berpengaruh Pada Pemikiran, Begini Ulasannya

- 20 Mei 2021, 12:41 WIB
Ilustrasi lorong sekolah/Unsplash/Kyo Azuma
Ilustrasi lorong sekolah/Unsplash/Kyo Azuma /

KABAR BESUKI - Banyak cerita pribadi siswa dan bagaimana mereka sampai ke tempat mereka sekarang. Tapi, satu cerita benar-benar sesuai dengan fakta.

Mahasiswa yang satu ini, khususnya, datang ke Amerika beberapa tahun lalu sebagai pengungsi. Ketika dia masuk ke kelas, segera mengetahui bahwa kami tidak tahu bahasa apa yang digunakan untuk berkomunikasi dengannya.

Setelah kehilangan pendengarannya karena pengalaman traumatis sebagai seorang anak kecil, dia sekarang benar-benar tuli dan secara sukarela atau tidak sengaja memilih untuk tidak berbicara.

Baca Juga: Studi Menjelaskan Bermain HP Saat Sedang Berduaan Akan Menimbulkan Masalah untuk ke-2 Belah Pihak

Kami segera mencoba Bahasa Isyarat Amerika, Inggris, Bahasa Isyarat Prancis, dan Swahili, tetapi upaya kami tidak berhasil.

Kami melakukan evaluasi, penilaian, dan tes untuk mendapatkan apa yang dapat kami pelajari tentang dia. Ketika hasilnya muncul, kami menyadari bahwa kami harus memulai dari awal dan mengajari siswa ini bahasa (ASL).

Itu adalah tugas yang sangat berat, karena dia berusia sekitar 16 tahun. Di atas kertas dan pengujian standar, siswa kami “jauh di bawah rata-rata”, “buruk”, “gagal”. Seorang siswa yang “tidak pintar” pergi ke “sekolah yang buruk” ketika Anda mengumpulkan siswa dengan latar belakang dan cerita yang serupa.

Baca Juga: Waspada Jangan Pernah Lakukan Ini Ketika Menjalin Hubungan dengan Seseorang, Berikut Rahasianya

Memberi label sekolah “buruk” dan memberinya nilai gagal akan merugikan siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Seiring waktu, para siswa ini dapat mulai mempercayai klaim palsu ini dan akhirnya mengkonfirmasi ekspektasi ini dalam apa yang dikenal sebagai ramalan yang terwujud dengan sendirinya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Pop Sugar


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x