Network
KABAR BESUKI - Merawat tanaman memang menjadi salah satu kebiasaan yang sangat menyenangkan bagi sebagian orang. Namun merawat tanaman tidak semudah seperti yang dibayangkan, juga tidak serumit seperti perkataan orang. Terkadang tanaman yang dirawat mengalami penyakit ataupun dihinggapi hama, untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan perawatan khusus. Seperti ini salah satu cara agar tanaman terhindar dari serangan hama.
Banyak cara untuk mengatasi datangnya hama pada tanaman. Salah satu cara untuk mengatasi hama atau penyakit yang hinggap pada tanaman yakni dengan bawang putih.
Bawang putih memang terbilang bahan atau bumbu dapur yang kerap kali dijumpai, keberadaannya tidak begitu sulit untuk ditemukan.
Baca Juga: 21 Orang Meninggal dalam Ultramaraton Disebabkan Cuaca Dingin di China
Namun jangan remehkan manfaat dari bawang putih, dibalik keberadaannya, ia memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Seperti hal pada tanaman.
Bawang putih bisa dijadikan sebagai pestisida terhadap tanaman. Pestisida adalah zat kimia maupun bahan jasad renik maupun virus yang digunakan untuk mencegah hama penyakit yang berpotensi merusak tanaman dan mengganggu hasil pertanian. Tidak hanya hama saja, pestisida pun mampu memberantas tanaman pengganggu atau gulma.
Cara menggunakan bawang putih sebagai pestisida terhadap tanaman sangatlah mudah. Dikutip dari kanal youtube Rumah Kebun Organik, seperti ini cara membuatnya:
Baca Juga: 7 Cara Mudah Merawat Wajah Anda Agar dapat Terhindar dari Jerawat yang Menyiksa
1. Bahan yang dibutuhkan:
- Siapkan beberapa siung bawang putih (4 atau 5 siung)
- Air dengan wadahnya.
2. Cara pembuatan:
- Haluskan bawang putih, dengan cara diulek atau diblender. Setelah halus, masukan pada air dalam wadah.
Selesai. Pestisida dari bawang putih siap disiramkan pada tanaman.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Bersama sang Istri Soan ke Rumah Cak Nun, Pertemuan Perdana Setelah Hanya Mendengar Nama
Cara kerja pestisida nabati dari Bawang Putih yaitu:
1. Merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
2. Menghambat pergantian kulit.
3. Mengganggu komunikasi serangga.
4. Menyebabkan serangga menolak makan.
5. Menghambat reproduksi serangga betina.
6. Mengurangi nafsu makan.
7. Memblokir kemampuan makan serangga.
8. Mengusir serangga.
9. Menghambat perkembangan patogen penyakit.
Semoga bermanfaat.***
