Hasilnya, anjing-anjing yang telah dilatih tersebut mampu mengidentifikasi sekitar 82 dan 94 persen dari 200 sampel.
Peneliti juga menunjukkan bahwa menggunakan anjing untuk mendeteksi Covid-19 memiliki tingkat keberhasilan sebesar 91 persen, dan berguna di kerumunan seperti terminal, bandara, dan stasiun kereta.
Peneliti mengatakan jika hal tersebut akan mengulangi 2,24 kali tingkat penularan dan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan PCR.
Para peneliti berharap jika temuan mereka dapat membantu memudahkan deteksi Covid-19 yang lebih cepat agar para wisatawan yang berkunjung ke suatu wilayah tidak perlu dikarantina.
Ini karena sebagian besar wisatawan banyak yang harus dikarantina sebelum berwisata, bahkan ketika mereka dinyatakan tidak positif Covid-19.
Beberapa negara di dunia memiliki aturan untuk mengkarantina pendatangnya dimana hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi kebanyakan orang.
Baca Juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Harus Disuntikkan di Bagian Lengan? Begini Alasannya Secara Medis
Menurut tim peneliti tersebut, secara statistik setidaknya 300 orang dari pesawat yang datang ke bandara, kurang dari satu persen akan membawa virus corona atau SARS-CoV-2 meskipun tanpa gejala.
Dengan menggunakan kepekaan anjing yang terlatih, setidaknya maksimal 35 orang dapat diidentifikasi positif Covid-19.