Tapi karena sunscreen sendiri berfungsi untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari, maka seringkali produk tersebut dibawa ke tempat yang panas seperti mobil yang panas atau di dalam tas saat seseorang sedang berada di luar ruangan.
Ketika sunscreen menjadi panas, komponennya bisa rusak lebih cepat dan membuatnya kadaluarsa lebih awal dari seharusnya.
Bahkan jika tidak disimpan dengan baik, masa kadaluarsa sunscreen hanya bertahan enam bulan hingga satu tahun.
Sunscreen bekerja dengan memantulkan kembali atau menyerap radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan sinar matahari agar tidak menembus lapisan kulit Anda.
Sunscreen mengandung senyawa anorganik seperti seng oksida atau titanium dioksida yang dapat mencegah kulit terkena sengatan sinar matahari secara langsung.
Produk sunscreen juga bisa mengandung bahan-bahan yang aromatik untuk memberi wangian dan membuatnya lebih mudah diaplikasikan ke kulit.
Ketika sunscreen Anda terlalu sering terkena panas, maka komponen pertama yang akan rusak adalah pengemulsinya.
Tanpa pengemulsi, sunscreen akan berair atau berbintik-bintik yang membuatnya menjadi susah menempel dan diaplikasikan pada kulit.
Baca Juga: Awas! Risiko Stroke Mengancam 3 Kali Lebih Tinggi Jika Anda Alami Kondisi Ini, Studi Mengatakan