Para peneliti melakukan identifikasi pada 2.932 anak kembar yang lahir di Denmark pada tahun 1870 hingga 1900. Peneliti kemudian membandingkan data kematian populasi Denmark secara keseluruhan.
Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang kembar identik cenderung panjang umur 6 persen lebih banyak dibanding orang normal.
Para peneliti menemukan bahwa, untuk golongan laki-laki manfaat yang dirasakan saat menjadi anak kembar biasanya mengalami puncaknya pada pertengahan usia 40-an.
Menurut Sharrow, hubungan sosial yang terjadi pada anak kembar ternyata bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan.
Anak kembar cenderung memberikan dorongan kepada saudara kembarnya untuk dapat menjalani hidup yang sehat. Mereka juga memiliki teman curhat yang bisa membuat mereka lebih sehat secara fisik dan psikis. ***