Bahaya yang Terjadi Jika Sering Makan Sendirian Bahkan Bisa Alami Gangguan Metabolik, Jomblo Wajib Tahu!

- 17 Juni 2021, 16:10 WIB
Orang yang suka makan sendirian./Pexels/MART PRODUCTION
Orang yang suka makan sendirian./Pexels/MART PRODUCTION //free-photos
KABAR BESUKI - Biasanya para jomblo kerap diejek dengan sebutan selalu sendiri. Kemana-mana sendirian, melakukan apapun sendirian, makan pun sendirian. Tapi tahukah kamu dampak dari keseringan makan sendirian?

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Obesity Research & Clinical Practice menemukan bahwa orang yang makan sendirian setidaknya dua kali dalam sehari dapat mengakibatkan sindrom metabolik.

Dikutip Kabar Besuki dari New York Post, sindrom metabolik adalah kumpulan kondisi kesehatan yang berbahaya, termasuk tekanan darah tinggi dan kolesterol, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.

Baca Juga: Orang Berstatus Jomblo Ternyata Bisa Tidur Lebih Nyenyak dan Panjang Umur lho, Ini Alasannya

Jadi sangat disarankan bagi Anda, untuk tetap berkumpul dengan keluarga setidaknya 1 kali dalam sehari. Selain dengan keluarga, Anda juga bisa makan bersama sahabat. 
 
Berikut adalah bahaya yang bisa terjadi jika Anda sering makan sendiri:
 
1. Depresi
 
Makan bersama dengan orang lain dapat menjadi sarana untuk melakukan interaksi sosial. Namun bagaimana dengan orang yang sering makan tanpa ditemani siapa pun? 
 
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang, disebutkan bahwa sering makan sendiri dapat meningkatkan risiko depresi
 
Penelitian yang dilansir di jurnal Age and Ageing ini meneliti kurang lebih 35,000 pria dan wanita mengenai kebiasaan makan tanpa ditemani atau sendiri. 
 
Hasilnya, mereka yang sering makan sendiri, terutama pada pria, lebih berisiko untuk mengalami depresi.
 
Hal ini dijumpai terutama pada pria yang tinggal sendiri dan kebanyakan pria merasa stres atau tertekan saat harus menyiapkan makanannya sendiri.
 
2. Sindrom Metabolik
 
Menurut penelitian yang dilansir pada jurnal Obesity Research and Clinical Practice, makan sendiri dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan kondisi adanya gangguan gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan obesitas pada seseorang. 
 
Penelitian ini dilakukan pada 7,725 pria Korea yang membandingkan antara mereka yang sering makan sendiri dan makan bersama orang lain. 
 
Hasilnya, mereka yang sering makan sendiri mengalami peningkatan risiko obesitas hingga 45 persen dan mengalami sindrom metabolik hingga 64 persen. 
 
Risiko ini bahkan meningkat pada mereka yang makan sendiri 2 kali dalam sehari. 
 
3. Gangguan Berat Badan
 
Makan sendiri dapat berpengaruh pada berat badan Anda. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Appetite, orang yang sering makan sendiri cenderung mengalami gangguan berat badan (misal, berat badan kurang atau justru berlebih).
 
Pada penelitian ini disebutkan bahwa orang yang menemani Anda makan juga dapat berpengaruh pada jumlah makanan yang Anda makan.
 
Studi lain yang dipublikasikan di jurnal Social Science and Medicine menyebutkan, para lajang atau orang yang sudah bercerai (terutama pria) yang sering makan sendiri cenderung menjalani pola makan tidak sehat. 
 
Pada studi tersebut dilaporkan bahwa kurangnya interaksi sosial dengan orang lain membuat seseorang malas untuk mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah atau sayuran.
 
Saat makan sendiri, orang cenderung tidak sadar dan kurang peduli akan apa yang dikonsumsi dibandingkan saat makan dengan orang lain. 
 
Oleh karena itu, tak heran banyak orang cenderung memilih makanan tidak sehat dan mudah dikonsumsi saat sedang makan sendiri seperti makanan cepat saji.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: New York Pilot


Tags

Terkini

x