Vaksinasi Menyebabkan Varian Baru Covid-19, Ahli Virologi dari Prancis Luc Montagnier Mengatakan? Ini Faktanya

- 17 Juni 2021, 20:16 WIB
Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19
Ilustrasi suntikan vaksin Covid-19 /Diana Polekhina//Unsplash/

Tangkapan layar unggahan klaim tidak benar
Tangkapan layar unggahan klaim tidak benar Twitter

Penjelasan:

Dilansir dari laman Reuters, Dr. Robert Bollinger, seorang spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins menjelaskan kepada Reuters melalui email bahwa, dibandingkan orang yang tidak divaksin, orang yang sudah divaksin akan cenderung kebal terhadap infeksi virus Corona varian baru dan tidak berpotensi menyebarkan varian pula. 

Dr. Bollinger juga menjelaskan, orang-orang yang tidak divaksinasi lebih rentan terinfeksi virus, dan dari orang terinfeksi tersebut akan menyebarkan lagi ke orang-orang yang tidak divaksin. Penyebaran dalam tingkat tinggi itulah yang kemudian menciptakan mutasi baru virus Corona hingga menjadi varian baru. Lebih dari 99,9% dari semua varian virus Corona berasal dari dan menyebar ke orang yang tidak divaksin.

World Health Organization (WHO) menjelaskan, vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus Corona asli bermutasi menjadi varian baru. Hal yang menyebabkan virus Corona bermutasi adalah karena virus menyebar secara luas dalam populasi yang besar, serta menginfeksi banyak orang.

Baca Juga: Viral Charlie Puth Kuliah di Universitas Hasanuddin, Gara-gara Statusnya Bertuliskan 'fk uh'

“Semakin banyak peluang yang dimiliki virus untuk menyebar, semakin banyak ia bereplikasi dan semakin berpeluang untuk mengalami perubahan,” ungkap WHO. 

Kesimpulan:

Dengan adanya klaim yang menyebut bahwa vaksinasi menyebabkan varian baru Covid-19 merupakan hoax. Sejumlah ahli menyatakan bahwa klaim vaksinasi akan menciptakan varian baru virus Corona adalah TIDAK BENAR.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Twitter REUTERS WHO


Tags

Terkini