Network
KABAR BESUKI - Ketika anak-anak di bawah usia dua tahun menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan handphone, tablet, atau perangkat elektronik lainnya, risiko mereka mengalami masalah berbicara.
Para peneliti di University of Toronto dan Hospital for Sick Children menemukan bahwa, untuk setiap setengah jam yang dihabiskan seorang anak dengan smartphone, risiko keterlambatan bicara meningkat sebesar 49 persen.
Baca Juga: Kecanduan Menggunakan Smartphone Ternyata Jadi Tanda Seseorang Sedang Mengalami Depresi dan Kesepian
Studi ini mengamati kemajuan 894 anak-anak antara usia enam bulan dan dua tahun.
Pada saat pemeriksaan 18 bulan mereka, satu dari lima anak menangani smartphone atau perangkat serupa rata-rata 28 menit sehari, menurut orang tua mereka.
Dengan menggunakan alat skrining untuk menguji keterlambatan bahasa, peneliti mengamati bahwa semakin banyak anak menghabiskan waktu menggunakan smartphone atau perangkat serupa, semakin besar kemungkinan anak tersebut mengalami masalah keterlambatan bicara.
Baca Juga: 5 Penyebab Insomnia yang Perlu Anda Hindari, Salah Satunya Terlalu Sering Pakai Smartphone
Anak-anak biasanya akan mengembangkan dasar pola bicara dan memperoleh sedikit kosakata pada usia dua tahun, tetapi keterlambatan bicara terkadang dapat bertahan melewati usia itu.
Dikatakan bahwa penelitian lebih lanjut akan diperlukan untuk melihat jenis konten apa yang dilihat anak-anak di smartphone untuk memahami hubungan antara waktu layar dan keterlambatan bicara.
Studi terbaru lainnya juga menyoroti potensi smartphone memiliki efek merugikan pada anak-anak.
Baca Juga: 6 Aplikasi Smartphone Ini Membantu Anda Cegah Pemborosan Makanan Selama Ramadhan, Simak Ulasannya
Para peneliti di University College London menerbitkan karya yang menunjukkan bahwa balita yang menghabiskan waktu melihat layar dapat kurang tidur sebagai akibatnya.
Penggunaan smartphone mungkin memiliki efek negatif pada anak-anak yang lebih besar juga, dengan penelitian yang diterbitkan minggu ini oleh Duke University di AS menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan banyak waktu menggunakan perangkat tersebut lebih berisiko mengalami masalah perhatian dan perilaku yang mengganggu.***
